"Ada dua negara asing yang selalu pesan miniatur suvenir yakni Jerman dan Brunei Darussalam. Kalau keuntungan yang jelas, modal pembuatan miniatur kira-kira termurah Rp 200 ribu sampai jutaan. Kemudian dijual dengan keuntungan sekitar 100 hingga 200 persen," kata Rizal kepada detikcom di rumahnya di Perum Grand City Park, Blok KA nomor 20 Sukolegok, Kelurahan Suko Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Minggu (24/2/2019).
Rizal serius menggeluti seni miniatur sejak 2008. Atau setelah ia memutuskan mundur sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Berbekal keahlian yang Rizal dapat secara otodidak, ia percaya diri merintis usaha yang berawal dari hobinya membuat miniatur. Rizal bercerita, di awal-awal usahanya ia sering membuat miniatur seperti kereta api, jembatan, crane, tower dan rel kereta.
Menurutnya, pembuatan miniatur suvenir memiliki tingkat kesulitan yang terbilang tinggi. Membutuhkan kesabaran lebih karena miniatur dikerjakan dengan skala 1 : 87 (HO). Ia menambahkan, miniatur untuk suvenir biasanya banyak dipesan para pengusaha dan perusahaan BUMN.
Ia melanjutkan, jenis miniatur suvenir harus menggunakan bahan baku resin sama hardener dari import. Menurutnya kalau menggunakan bahan lokal, miniatur tersebut mudah putus dan pecah. Selain resin dan hardener, Rizal juga membutuhkan bahan baku lainnya seperti kayu, karet, plastik dan aneka warna cat.
![]() |
Pembuatan satu buah miniatur suvenir membutuhkan waktu 4 hingga 5 hari. Saat ini Rizal tengah mengerjakan pesanan 100 miniatur mobil tangki BBM jenis aftur, yang rencana akan diselesaikan dalam waktu 4 bulan.
Riza mengaku banyak mendapat pesanan namun hingga saat ini ia masih terkendala tenaga kerja. Harga miniatur juga tergantung ukuran. Untuk ukuran sedang biasanya dibandrol dengan harga Rp 1 juta.
"Kalau ada yang pesan miniatur diorama dengan ukuran sedang dipatok Rp 1 juta per miniatur. Namun kalau ada yang pesan ukuran besar, lebih dari Rp 1 juta tergantung pemesan," pungkasnya.
Simak Juga 'Kece Abis! Kreasi Miniatur 3D dari Kertas Digulung':
(sun/sun)