Tenaga Pendamping Profesional Desa, Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPPI P3MD) Kabupaten Malang memprotes keras pernyataan Dahnil Anzar Simanjuntak di media sosial. Menurut mereka, pernyataan Dahnil tidak masuk akal.
Pendamping Ahli Teknik Infrastruktur Kabupaten Malang Ketut Rudiantoro mengatakan, pernyataan yang disampaikan Dahnil telah mencederai kinerja dari Pendamping Desa di seluruh Indonesia, termasuk Kabupaten Malang.
![]() |
"Ujaran tersebut berpotensi melukai hati pemerintah di Indonesia. Karena dianggap kami tidak melakukan apa-apa selama dana desa digulirkan. Itu mencederai etos kerja kami selama ini sebagai pendamping desa," kata Ketut bersama para Pendamping Desa seluruh Kabupaten Malang, di Balai Desa Sutojayan, Jalan Raya Sutojayan, Pakisaji, Kamis (21/2/2019) sore.
Menurut Ketut, pernyataan Dahnil merupakan upaya tidak mengakui capaian kinerja Pemerintah, khususnya Kementrian Desa, Transmigrasi PDTT dalam pembagunan jalan dari 2015 hingga 2018. Untuk itu, Ketut bersama kolega mengajak Dahnil untuk berkeliling ke desa-desa di Kabupaten Malang agar tahu fakta di lapangan.
Pernyataan sikap yang disampaikan para Pendamping Desa Kabupaten Malang bukannya tanpa sebab, karena berdasarkan atas laporan kinerja yang sudah dilakukan selama ini sudah dinilai membuahkan hasil.
![]() |
"Selama 4 tahun (2015-2019), di Kabupaten Malang telah dibangun jalan desa sepanjang 2.279.481,6 M atau 2.279,5 KM di 9.002 titik lokasi di seluruh Kabupaten Malang," ungkap Ketut.
Mulanya, Dahnil mengunggah foto panjang jalan yang dikalikan per 1.000 km dibanding dengan tahun.
Dahnil menuliskan bahwa klaim jalan desa yang dibangun oleh Jokowi yakni 191.000 km sama dengan 4,8 kali keliling bumi. "Jokowi klaim Membangun jalan desa 191000 KM.Ini sama dengan 4,8 kali Keliling Bumi atau 15 kali Diameter Bumi.Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa? Ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi," cuit Dahnil beberapa waktu lalu. (sun/sun)