"Berbagai upaya terus kami lakukan untuk mencari titik terang pelaku pembuangan bayi itu. Tidak hanya memintai keterangan saksi. Kami juga menyebar anggota untuk berkoordinasi dengan bidan dan dukun beranak di sekitar Jangkar ini," kata Kapolsek Jangkar, Iptu Sadali kepada detikcom, Kamis (21/2/2019).
Hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan petunjuk kuat untuk mengungkap kasus pembuangan bayi berkelamin laki-laki itu. Namun melalui koordinasi dengan puskesmas, bidan desa maupun dukun beranak, diharapkan lambat laun dapat menguak siapa pelaku yang tega membuang bayi baru lahir itu.
"Kami juga sudah menghubungi sejumlah kepala desa, agar ikut memantau warganya yang baru melahirkan. Jika ada indikasi mencurigakan, kami minta untuk segera memberi laporan," imbuh mantan Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Situbondo itu.
Untuk sementara polisi menduga bayi laki-laki dengan panjang 53 cm itu sengaja dibuang di saluran irigasi tak lama setelah dilahirkan. Sehingga bayi yang terbungkus karung beras 10 Kg itu terhanyut, hingga masuk ke areal persawahan Dusun Pasar Nangka.
"Dugaannya bayi itu dibuang di hulu sungai, sampai akhirnya masuk ke areal persawahan. Bisa jauh, bisa juga dekat dengan lokasi penemuan. Makanya, semua masih kita selidiki," lanjut Kapolsek yang juga mantan Kanit Resmob Polres Situbondo itu.
Rabu (20/2) sore, mayat bayi laki-laki ditemukan warga di area persawahan Desa/Kecamatan Jangkar. Mayat bayi dengan panjang 53 cm itu terbungkus karung dan mulai membusuk hingga sempat dikira bangkai kucing.
Bayi tersebut baru tampak setelah karung sedikit terbuka karena terlindas mesin bajak sawah. Saat ditemukan bayi masih lengkap dengan tali pusarnya. Namun sudah dalam kondisi terputus dengan potongan rapi dan tidak terikat. (sun/iwd)











































