Mereka melakukan aksi sambil membawa sejumlah alat musik dan poster bertuliskan 'Ibu Risma bersama rakyat Surabaya mempertahankan icon IT/ komputer Milik Rakyat Indonesia' dan 'Warga Surabaya lebih membutuhkanmu dari warga Newyork'.
Koordinator Aksi dari Paguyuban Pedagang Surabaya Mall (Hi-Tech Mall) Sugiharto mengatakan pihaknya meminta audiensi dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terkait pengosongan lahan Hi-Tech Mall.
"Sejak bulan Februari kami ingin meminta audiensi dengan walickota, tujuan kami tidak macam-macam, pada bulan tiga atau Maret tidak ada pengosongan itu aja," kata Sugiharto kepada wartawan di depan Balai Kota di Jalan Wali Kota Mustajab, Senin (18/2/2019).
Sugiharto menjelaskan pihak karyawan dan pemangku kepentingan telah menerima surat dari pengelola Hi-Tech Mall dari Pemkot untuk segera mengosongkan seluruh stan. Kemudian dikembalikan lagi dalam keadaan kosong.
"Kami tidak mau pergi dari sana, kalaupun ada pengosongan kami tetap tidak mau pergi. Karena kami sudah lama kerja di sana," ujar Sugiharto.
Sugiharto juga menekankan saat ini mereka masih akan bertahan di Jalan Wali Kota Mustajab depan Balai Kota. Mereka tidak akan bubar hingga perwakilan dari mereka ditemui.
Baca juga: Segel TRS, Pemkot Surabaya Bakal Digugat |
"Kami akan bertahan di sini sampai ditemui Bu Risma atau perwakilannya baik itu dari Bappeko atau bu Yayuk," tandasnya.
Saat ini, kata Sugiharto, masih ada 400 stan yang masih bertahan di Hi-Tech Mall. Mereka juga tetap menolak untuk pengosongan.
Untuk diketahui, Pemkot Surabaya merencakan revitalisasi Hi-Tech Mall yang berada di Jalan Kusuma Bangsa. Nantinya Hi-Tech Mall akan dijadikan pusat kesenian dan budaya. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini