Salah seorang warga Kecamatan Tegal Besar, Wahyu mengaku awalnya langit gelap dan gerimis. "Tapi kemudian tidak lama, hujan deras dan angin kencang terjadi. Tapi bukan puting beliung. Kencang banget anginnya bahkan atap rumah, genteng, seng mulai beterbangan," kata Wahyu saat dikonfirmasi wartawan.
Kejadiannya berlangsung kurang lebih 10 menit. "Cepat sekali dan banyak yang mengucap takbir dan adzan. Setelah itu berhenti dan tahu-tahu atap sudah hilang, bahkan pintu garasi mobil ini hilang," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Yosiska, warga Kecamatan Ajung. Angin kencang itu disertai hujan, dan durasi waktunya singkat. "Banyak rumah warga roboh, bahkan tetangga saya atap rumahnya hilang sudah terbang sampai ke sawah," katanya.
Angin kencang dan hujan deras itu pun membuat banyak pohon roboh. "Seperti pohon rambutan di depan rumah saya ini. Roboh dan juga pohon-pohon lainnya. Bahkan di jalan raya jalur Jember - Banyuwangi pohonnya banyak yang roboh di pinggir jalan," tambahnya.
![]() |
Setelah kejadian tersebut, warga pun bergotong royong membersihkan batang dan ranting pohon yang roboh, serta membantu warga yang atap rumahnya terhempas.
Sementara petugas Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kecamatan, Farida mengaku sudah berkeliling mendata rumah warga yang rusak.
"Data sementara ada 8 rumah warga yang atapnya terbang (roboh dan terhempas). Di antaranya 2 rumah di Desa Ajung Kulon dan 6 rumah di Desa Ajung Wetan," sebutnya.
Selain itu di Kecamatan Kaliwates juga rumah-rumah warga ikut menjadi korban. Namun data tersebut, lanjut dia, masih bisa bertambah karena para petugas bersama BPBD Jember masih berkeliling melakukan assesment.
"Mungkin masih bisa bertambah korban rumahnya, untuk korban jiwa sementara masih nihil Alhamdulillah, hanya banyak pohon roboh juga," tukasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini