Terinspirasi Hobi, Pasutri Ini Sukses Buka Usaha Tas Berbahan Denim

Terinspirasi Hobi, Pasutri Ini Sukses Buka Usaha Tas Berbahan Denim

Eko Sudjarwo - detikNews
Jumat, 15 Feb 2019 07:43 WIB
Tas berbahan denim/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Berawal dari hobi sang istri membuat tas berbahan jeans, pasangan ini bisa meraup omzet Rp 50 juta/bulannya. Pasutri Miftakhul Farid (27) dan Rima Yuni Fridayanti (27) ini membuat tas berbahan kain denim atau jeans. Usaha yang sudah berjalan sejak 2013 itu ia pelajari secara autodidak.

"Saya menekuni usaha ini agar mempunyai tas yang beda dengan yang lainnya namun dari karya saya sendiri. Saya belajarnya juga otodidak," kata Farid menceritakan awal mula membuat tas berbahan dasar kain denim atau jeans tersebut, Jumat (15/2/2019).

Selain belajar secara autodidak, ia dan istrinya juga mendapat banyak informasi dari internet. Dalam berkreasi, Farid dan Rima menggunakan dua jenis bahan. Yakni denim lokal dan denim impor dari jepang.

"Yang lokal untuk produk yang standar, dengan range harga Rp 40 ribu - Rp 250 ribu. Jenis bahannya dry denim 14ozz dan wash denim 14ozz," ujar Farid.

Sedangkan bahan denim impor digunakan khusus untuk untuk produk premium dan limited edition. Produk yang dibuat dalam jumlah terbatas dengan kisaran harga Rp 375 ribu - Rp 800 ribu.

Foto: Eko Sudjarwo

"Yang bahan impor ini kami menggunakan jenis bahan selvedge denim popeye yang kami datangkan dari Jepang dan kami ambil dari suplyer lokal yang mendatangkan bahan impor," tambahnya.

Menariknya, ternyata usaha tersebut juga bermula dari hobi. Yakni hobi sang istri membuat tas sejak masih mengenyam bangku perkuliahan.

"Awal mula bisnis ini dari istri saya yang hobi buat tas sejak zaman kuliah. Dan lama kelamaan kami dipertemukan dan bisa saling mengembangkan konsep dan ide kami," lanjutnya

Mengapa kain denim? Menurut Farid bahan jeans itu long lasting atau abadi sepanjang zaman. Kini ia juga berhararap usahanya begitu. Tas-tas yang mereka buat tidak akan kehilangan peminat.

"Bahannya pun kuat, nilai seni nya pun banyak sekali, bahan denim dari bahan mentah, washing sampai sudah sobek2 pun masih terlihat eksotis," kata Farid menyebut alasannya memakai kain denim.

Foto: Eko Sudjarwo

Hingga kini, Farid dan istrinya sudah menjual tas denim kreasi mereka ke Jakarta, Bali dan di beberapa kota lainnya. Untuk sistem pemasaran, mereka memakai sistem distributor di 3 kota Yakni di Lamongan, Tuban dan Jombang.

Untuk penjualan secara online melalui retail, mereka sudah mengirim barang ke Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Medan, Jakarta, Manado, NTT, Balikpapan dan Samarinda.

Suami istri yang tinggal di Desa Blawirejo, Kecamatan Kedungpring itu mempekerjakan setidaknya 8 orang. Sebagian dari mereka berkebutuhan khusus.

Mereka bisa menghasilkan 1000 tas setiap bulannya dengan model biasa yang tidak terlalu rumit. Untuk model yang rumit, biasanya mereka bisa membuat tas sebanyak 600 hingga 700 tas saja. Mulai dari proses awal pengguntingan hingga penjahitan.

"Memang mas, karyawan semua banyak orang berkebutuhan khusus. Karena saya proritaskan selama ini seperti itu. Karena beberapa orang tersebut, tentunya sangat susah sekali mencari pekerjaan di manapun dengan keterbatasan tersebut dan minder karena kondisi mereka. Tapi kami bisa membantu mereka bekerja," kata Rima.

Foto: Eko Sudjarwo

Dari usahanya itu, Farid dan Rima meraup omset yang tidak sedikit setiap bulannya. Yakni Rp 40 juta hingga Rp 50 juta.

Bahkan, Farid masuk dalam 20 besar UKM yang digelar di Jakarta. "Kami juga bermitra dengan program SMK mini Jawa timur dalam pelatihan dan pemberdayaan dari tahun 2016 sampai sekarang dengan 300 peserta yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga, santri pondok dan alumnus siswa SMK," pungkas Rima. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.