Didiagnosa Gizi Buruk, Gadis di Mojokerto Ini Makan Roti dan Susu

Didiagnosa Gizi Buruk, Gadis di Mojokerto Ini Makan Roti dan Susu

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 14 Feb 2019 18:14 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto/File
Mojokerto - Mifta Romadloni (21), gadis asal Mojokerto yang mengalami gizi buruk makan satu kali sehari selama 3 bulan. Sang ayah mengaku hanya memberikan roti dan susu untuk sarapan putrinya tersebut.

Gadis yang akrab disapa Mita ini tergolek tak berdaya di ruang Sunan Drajat 8, RSI Sakinah, Sooko, Mojokerto. Dengan telaten sang ayah Poerdan Hariyono (54) memberinya minum sekaleng susu. Selang infus masih menancap di pergelangan tangan kanannya.

Poerdan mengatakan, selama beberapa bulan terakhir dia hanya memberikan roti dan susu untuk sarapan Mita. Sarapan baru diberikan antara pukul 11.00-12.00 WIB tiap harinya. Sementara makanan berupa nasi dan lauk-pauk diberikan pukul 17.00 WIB.


"Makannya mau, beberapa bulan ini satu kali. Pagi roti sama susu, kalau sore makan banyak," kata Poerdan kepada wartawan di RSI Sakinah, Kamis (14/2/2019).

Kendati begitu, Poerdan menampik sedikitnya makanan yang dia berikan mengakibatkan Mita kekurangan gizi. Dia berdalih, tubuh Mita yang nyaris tinggal kulit dan tulang itu akibat penyakit tertentu.

"Saya kira endak (kurang gizi), makannya sama dengan saya. Kalau dia kurang gizi, harusnya saya juga," terangnya.


Sebelumnya Manajer Pelayanan Medis RSI Sakinah dr Roisul Umam mengatakan, tubuh Mita yang kurus akibat kekurangan gizi.

"Yang jelas (penyebab tubuh kurus Mita) kekurangan gizi. Akibat pengaruh kejiwaan juga bisa. Secara medis bisa juga ada hubungannya dengan kelainan tulang punggung karena semua digerakkan dengan otak, termasuk nafsu makan," terangnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin menjelaskan, tubuh Mita yang nyaris tinggal tulang dan kulit akibat kekurangan gizi. Selama beberapa tahun terakhir, Mita hanya menjalani pengobatan terhadap kondisi kejiwaannya. Sehingga saat ini kejiwaan Mita cenderung stabil.

"Yang perlu kita pulihkan fisiknya. Riwayat orang tua, dalam tiga bulan terakhir kondisinya menurun karena makannya satu hari satu kali. Sehingga kekurangan asupan yang masuk ke dalam tubuhnya. Anaknya sendiri tidak mau konsisten makan tiga kali sehari," jelasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.