Kabar Iseng dan Palsu Dominasi Laporan di Command Center 112

Surabaya - Fasilitas layanan darurat command center 112 masih banyak disalahgunakan. Penyalahgunaan itu meliputi keisengan dan laporan palsu yang banyak masuk ke 112.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Eddy Chritijanto mengatakan hampir setiap hari layanan 112 selalu menerima laporan iseng dan palsu.

"Setiap harinya prosentasenya 50 persen laporan iseng dan 10 persen laporan palsu," kata Eddy kepada awak media di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (13/2/2019).

Lalu apa saja laporan iseng dan palsu yang pernah diterima? Eddy mengaku hampir semua hal-hal sepele keisengan pernah diterima. Sedangkan laporan palsu biasanya melaporkan suatu kejadian tapi tidak terjadi.

Baca juga: Risma Pamer Teknologi Surabaya ke Sejumlah Pemimpin Media

"Macam-macam pokoknya. Ada yang telepon hanya sekedar menanyakan nomor telepon pejabat pemkot, ada yang tanya ke operator sudah punya suami atau belum," beber Eddy.

"Ada juga yang telepon tapi hanya diam saja, ada juga telepon malah ngaji (membaca Alquran). Bahkan ada yang telepon terdengar seperti suara-suara hantu," lanjutnya.

Sedangkan untuk laporan palsu, Eddy mengaku tidak terlalu banyak dibandingkan dengan laporan iseng.

"Pernah ada yang melaporkan kejadian kebakaran. Saat petugas meluncur ke sana tidak ada kebakaran. Nah saat petugas bertemu dengan si pelapor, dia cuma bilang 'saya hanya ngetes pemkot tanggap atau tidak'. Itu kan sangat mengganggu sekali bagi kita," ujarnya.

Untuk laporan iseng dan palsu ke 112, Eddy kemudian memberikan data selama 3 hari terakhir sejak tanggal 9, 10, dan 11 Februari. Dari hampir seluruh laporan, hampir setengahnya merupakan laporan iseng atau palsu.

Baca juga: Melihat Petugas Command Center 112 Saat Taklukan Ular Sanca

"Sebagai contoh 3 hari terakhir. Tanggal 9 ada 163 laporan, yang palsu 50. Tanggal 10 ada 423 laporan, yang palsu sebanyak 257. Dan terakhir tanggal 11 ada 439 laporan yang masuk, tapi 263 merupakan laporan palsu," imbuh Eddy.

Untuk itu, Eddy mengimbau kepada warga untuk tidak memainkan atau berbuat iseng dengan layanan command center 112. Karena hal itu tidak hanya membuat kerugian bagi orang lain yang memang benar-benar membutuhkan pertolongan.

"Bagi kita tiap detik itu berharga. Kita tidak tahu ternyata ada orang serius minta tolong tapi habis waktunya karena menunggu keisengan orang yang tak bertanggung jawab," tegasnya. (iwd/iwd)