Dalam acara ini, Pakdhe Karwo sapaan akrabnya berpamitan sebelum masa jabatannya habis. Selain meminta maaf, Pakdhe Karwo juga menitipkan 'kapal' kepada Gubernur Terpilih Khofifah Indar Parawansa yang juga hadir.
"Saya bersama istri, dan pak wagub bersama Ibu Fatma mohon pamit, karena gaji tinggal satu amplop. Besok jam 24.00 WIB sudah berhenti," kata Pakdhe Karwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (11/2/2019).
"Kemudian Ibu Khofifah dan Mas Emil melanjutkan kereta atau kapal ini yang berjalan menuju pelabuhan yang diidamkan masyarakat Jatim," imbuhnya.
Pakdhe Karwo juga mengakui jika dalam kepemimimpinannya tak luput dari kesalahan dan kelupaan. Untuk itu, dia meminta maaf kepada para kepala daerah di bawah kepemimpinannya.
"Manusia itu tidak lepas dari keliru dan lupa. Oleh sebab itu, saya dan istri saya, keluarga saya, saya mohon maaf ada hal-hal yang maksud saya baik, salah saya menyampaikan. Maksud saya baik mungkin keliru saya mengutarakan. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," lanjutnya.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Pakdhe Karwo sempat mengucapkan sepatah kata dari bahasa Jawa. Pakdhe Karwo ingin, meski dia telah selesai menjabat, dia ingin tetap bisa bersahabat dengan kepala daerah hingga tokoh masyarakat di Jatim.
"Bersaudara itu seperti air mancur yang ditebas dengan pedang, seperti apapun tidak bisa putus. Karena yang berbicara adalah hati dan perasaan. Alhamdulillah saya dengan istri saya 10 tahun dikelilingi orang-orang hebat di Jatim," pungkasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini