Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan pihaknya masih mempelajari tawaran kedua negara itu.
"Tawaran itu belum kita terima. Tapi kita masih pelajari. Apakah ada keuntungan bagi Kota Surabaya atau kedua kota antar negara ini," kata Fikser saat berbincang-bincang dengan detikcom, Jumat (8/2/2019).
Lalu apa alasan mereka menawarkan kerjasama sister-city? Fikser menjelaskan bahwa tawaran kedua negara karena ada alasan historis. Karena pada zaman dahulu ternyata banyak orang Armenia dan Rusia yang pernah tinggal dan meninggal di Kota Pahlawan.
"Ada hubungan historis menurut mereka. Seperti sekitar 300 tahun yang lalu diketahui banyak orang dari Armenia yang tinggal di Surabaya. Nah, itu katanya Hotel Majapahit itu yang mendirikan dan punya orang dari Armenia," terang Fikser.
"Sama seperti Armenia, Rusia juga punya hubungan sejarah. Banyak juga orang Rusia pada zaman kemerdekaan yang datang ke Indonesia dan meninggal di Surabaya," lanjut mantan Camat Sukolilo itu.
Data sejarah mengenai orang-orang Armenia ini sendiri terungkap saat Duta Besar Republik Armenia Dziunik Aghajanian melakukan lawatan ke Surabaya dan bertemu dengan Wali Kota Risma. Dziunik saat itu dengan Risma mendiskusikan jejak-jejak bangsa Armenia di Surabaya.
Di tempat yang sama beberapa saat giliran Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila tiba di Balai Kota Surabaya dan langsung bertemu dengan Risma. Tak jauh beda dengan Dubes Armenia. Dubes Rusia juga mengungkapkan sejarah jejak orang Rusia di Surabaya.
Menurut Lyudmila, dirinya ingin sekali melihat Monumen Kapal Selam yang merupakan kapal buatan Uni Soviet atau Rusia saat ini. Ia mengungkapkan penasaran apakah di kapal itu masih ada tulisan-tulisan berhuruf Rusia.
Menanggapi penawaran kerjasama sister-city itu, Risma mengaku menyambut positif tawaran sister city kedua negara. Dengan catatan hal itu ada manfaatnya buat pembangunan Kota Surabaya.
Kota Surabaya selama ini tercatat sudah melakukan kerjasama sister-city dengan sejumlah negara di bawah kepemimpinan Risma. Adapun beberapa kota-kota yang pernah kerjasama sister city dengan Surabaya yakni Busan (Korea Selatan), Kitakyusu (Jepang), Guangzhou (China), Marseille (Prancis) dan yang terakhir dengan Liverpool (Inggris). (fat/iwd)











































