Sejumlah orang tua yang datang bersama dua wakil rakyat dari Komisi D DPRD Kota Malang terlihat masuk di salah satu ruangan, tempat pertemuan dengan pihak sekolah digelar. Hampir sekitar 2 jam, mereka kemudian terlihat keluar dari ruangan, menandakan pertemuan selesai dilakukan.
"Jadi kami datang bersama para orang tua, yang ingin menanyakan alasan anak-anak mereka dikeluarkan. Sekolah sendiri ternyata memiliki alasan, bahwa para pelajar itu telah melanggar aturan," ungkap anggota Komisi D DPRD Kota Malang Rusmanhadi kepada detikcom di SMP Negeri 13 Kota Malang Jalan Sunan Ampel, Jumat (8/2/2019).
Menurut Hadi, ada empat pelajar yang disanksi keras akibat melanggar. Mereka masih duduk di bangku kelas 7 atau 1. Pada akhir semester awal, sekolah sudah memberikan skor atas pelanggaran dari keempat siswa itu.
"Mungkin tidak sampai kepada orang tuanya. Hingga terjadi miss dan salah persepsi. Anak-anak itu dianggap melakukan pelanggaran berat, salah satunya membawa minuman keras dan narkoba," tegas anggota Fraksi PDIP Perjuangan ini.
Atas dasar pelanggaran itulah, sekolah kemudian mengeluarkan keputusan tegas. Keempat pelajar harus pindah sekolah.
"Ada empat, yang satu inisial RIM sudah dipindahkan, sementara yang tiga G, F, dan RZ diberikan tenggat waktu satu minggu, untuk memutuskan dipindah atau tetap dengan syarat tidak naik kelas. Opsi kedua, tetap bersekolah di sini, tapi nanti tak naik kelas sepakat dipilih oleh para wali murid," beber Hadi.
Dalam kesempatan itu, Rusmanhadi datang bersama Joko Supriyono juga anggota Komisi D DPRD Kota Malang sekaligus membantah tentang isu belasan pelajar yang dikeluarkan.
"Bukan belasan, tapi empat saja. Dan bukan dikeluarkan tetapi dipindahkan karena telah melakukan pelanggaran berat," ujar Joko mendampingi Rusmanhadi.
Para wakil rakyat ini mengaku, mendampingi orang tua ke sekolah, setelah mendapatkan pengaduan dari tokoh masyarakat, Kamis (7/2) malam.
"Kemarin Pak RW dan beberapa warga datang memberikan informasi ini. Karena ingin tahu kejelasannya, kami bersama orang tua akhirnya sepakat untuk datang ke sekolah," tegas Rusmanhadi.
Sementara para orang tua dari empat pelajar itu enggan memberikan keterangan terkait persoalan ini. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini