Horee...ITS Buka Prodi Studi Pembangunan Berbasis Teknologi

Horee...ITS Buka Prodi Studi Pembangunan Berbasis Teknologi

Amir Baihaqi - detikNews
Rabu, 06 Feb 2019 19:19 WIB
Foto: Amir Baihaqi
Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bakal membuka program studi (prodi) Strata 1 (S1) Studi Pembangunan di tahun ini. Pembukaan prodi itu merupakan jawaban atas berbagai masalah dalam proses pembangunan selama ini.

Dekan Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi (FBMT) ITS, Udisubakti Ciptomulyono mengatakan prodi yang bakal dibuka ITS ini berbeda dengan prodi Ekonomi Pembangunan yang sudah ada selama ini di sejumlah perguruan tinggi lainnya.

"Bila yang ada selama ini lebih difokuskan pada pembangunan ekonomi, sedang Prodi S1 SP di ITS ini lebih mengedepankan pembangunan dalam bidang sosial dengan didukung teknologi sesuai latar keilmuan di ITS," kata Udisubakti dalam konferensi pers di Kertajaya Indah, Surabaya, Rabu (6/2/2019).


"Sedangkan untuk pengajar atau dosen, lanjut ia, pihaknya telah menunjuk enam orang dosen yang akan mengampu mata kuliah di prodi Studi Pembangunan," lanjut Udisubakti.

"Dari keenam orang tersebut, minimal terdapat empat orang dosen di antaranya yang berasal dari bidang studi linier dengan bidang ilmu Studi Pembangunan," imbuhnya.

Menurut Udisubakti, nantinya dalam prodi baru ini mahasiswa akan mempelajari, menganalisa, dan menentukan segala proses yang terkait dengan pembangunan.


"Dalam pembelajarannya sendiri, prodi ini memiliki tiga pilar utama yakni ekonomi, sosial, dan hukum," terangnya.

Sementara itu, salah satu tim pendiri, Muchammad Nurif menjelaskan pada tahun ini prodi Studi Pembangunan sudah bisa dimasuki oleh para calon mahasiswa baru angkatan 2019.

Sedangkan jalur masuk yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan prodi-prodi lain di ITS, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur Program Kemitraan dan Mandiri (PKM).

"Kuota penerimaan mahasiswa angkatan pertama tahun 2019 ini sebanyak 50 orang mahasiswa baru yang berasal dari tiga jalur di atas. Rinciannya sebanyak 15 kursi dari jalur SNMPTN, 20 kursi dari jalur SBMPTN serta 15 kursi dari jalur PKM," tandas Nurif. (fat/iwd)
Berita Terkait