Dari pantauan detikcom di MPP Jalan Veteran, warga mengantre hingga ke luar ruangan. Karena tidak tersedia tempat duduk, mereka terpaksa lesehan di halaman meski kepanasan.
Kesemrawutan tampak jelas di ruang pelayanan KTP, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran. Warga yang menunggu hanya bisa berkipas-kipas menggunakan koran karena di ruangan tersebut belum tersedia kipas angin ataupun pendingin lainnya.
"Ya mengeluh pak, pelayanan semrawut, ndak kayak di kantor yang lama. Meski berjubel tapi nggak harus ditutup pintunya kayak di sini. Kita sudah antre berjam-jam di luar, tapi malah katanya sudah tutup soalnya sudah jam 11," kata salah satu warga, Maskun (57).
![]() |
Senada dengan Maskun, warga Kecamatan Kanor, Jumain (65) juga mengaku kecewa. Dia tidak bisa masuk meski hanya sekadar mengambil KTP yang sudah diproses sejak 20 hari lalu.
"Kemarin sudah ke sini antre lama, akhirnya pulang. Kalau ngurus sudah 20 hari. Ini sampai di sini katanya sudah tutup padahal masih jam kerja," ujar Jumain.
Menurut Kepala Dispendukcapil Bojonegoro, Khosim, kesemrawutan tersebut merupakan dampak dari membeludaknya pemohon. Termasuk pelayanan yang juga ditutup lebih awal dari biasanya.
"Ini karena membeludaknya pemohon dan semuanya ingin dilayani dengan cepat. Yang jelas sudah kita tertibkan dengan kita pisahkan sesuai layanan baik itu KTP, KK atau akta. Tapi saking membeludaknya pemohon, jam segini saja untuk pemohon KTP sudah ada 500 lebih padahal masih segini," pungkas Khosim. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini