Peristiwa itu bermula saat korban menghampiri pelaku yang akan membuka portal sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (5/2/2019). Portal terbuat dari bambu itu sengaja dibangun warga agar truk penambang pasir tidak melintas.
Selama ini warga sekitar enggan desanya dilalui truk penambang pasir. Pasalnya, selain jalan desa rusak, suara truk lalu lalang menambah bising.
Seorang saksi, Heri membenarkan kala itu Matsun menghampiri pelaku yang hendak membuka portal tambang pasir yang sebelumnya ditutup warga sekitar.
"Iya kejadiannya jam 4 sore. Miskal membacok Matsun hingga luka di tangan," kata Heri saat dikonfirmasi.
Setelah itu, lanjut Heri, tanpa banyak bicara Miskal membacok Matsun menggunakan celurit hingga lengan kiri korban terluka parah. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Haryoto untuk mendapatkan peawatan.
"Miskal ditanya Matsun. Tapi dia langsung membacok. Terus lari ke arah jalan utama," tambah Ahmad, warga Desa Sumber Wuluh.
Usai membacok korban, pelaku langsung melarikan diri. Polisi yang mendapat laporan langsung memburu pelaku yang identitasnya sudah diketahui.
"Jadi permasalahan pembacokan ini dipicu persoalan pembukaan portal tambang pasir. Saya sudah menugaskan Kasat Reskrim untuk menangkap pelaku pembacokan yang sudah diketahui identitasnya," kata Kapolres Lumajang, AKBP Muhamamd Arsal Sahban.
Portal tersebut sebelumnya sudah ditutup warga sejak 2 minggu lalu. Miskal yang tidak sepaham dengan warga mencoba membuka portal tersebut. Sebab, jika harus melewati jalan memutar yakni Jalan Pronojiwan itu berarti truk harus berputar sejauh 4 Km. (fat/fat)