Salah satunya di Klenteng Hong San Ko Tee di Jalan Cokroaminoto No 12, Tegalsari, Surabaya. Tidak hanya saat malam pergantian tahun, umat Konghucu juga terus berbondong-bondong memadati klenteng hingga sore ini.
Dari pantauan detikcom terlihat para jemaat masih banyak yang berdatangan sembahyang di klenteng yang akrab disebut dengan Klenteng Cokro
"Sebenarnya sembahyang imlek itu tadi malam pukul 23.00 WIB, kalau siang sembayang rutinitas awal tahun," kata Sudiman kepada detikcom di Klenteng Cokro, Surabaya (5/2/2019).
Sudiman mengaku sembayang rutinitas awal tahun ini biasanya terus dilakukan mulai 1 hingga 15 Februari. Biasanya sembahyang itu ada yang dilakukan sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan jemaat lainnya.
"Mulainya tanggal 1 sampai 15 itu ada yang sendiri, ada yang sembahyang bersama-sama. Mulainya siang pukul 12.00 WIB. Nah, ini kebetulan kan tanggal 1 dalam kalender kita (China)," jelas pria yang juga pengurus Klenteng Cokro itu.
Selain rutinitas sembahyang awal tahun, pihaknya juga membagi-bagikan sembako tiap sepekan sebelum perayaan imlek. Bungkusan itu kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar yang datang ke klenteng.
"10 hari sebelum imlek kita bagi-bagi sembako tepatnya tanggal 25 Januari. Itu agenda rutin dan jumlah yang kita bagikan waktu itu 500 bungkus," tandas Sudiman.
Tonton video: Memaknai Perayaan Imlek dan Keberuntungan di Tahun Babi Tanah
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini