"Penderita DBD sampai dengan hari ini ada 68 penderita selama Januari 2019. Untuk yang meninggal ada dua orang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Furiana Kartini saat dihubungi detikcom, Selasa (5/2/2019).
Furiana menambahkan, dua warga yang meninggal merupakan anak-anak. Keduanya sudah dalam kondisi kritis saat mendapatkan penanganan sehingga tidak bisa diselamatkan.
"Korban meninggal dunia yang satu di bulan Januari dan terakhir awal Februari ini warga Kecamatan Barat," tambahnya.
Melihat mulai banyak warga yang terjangkit demam berdarah, Dinkes Magetan menyebut wabah ini sebagai siklus 3 tahunan. Untuk menanggulanginya, Dinkes telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar menggalakkan siswa mencari jentik nyamuk supaya tidak berkembang.
"Ini kondisi siklus tiga tahunan memang mewabah," lanjutnya.
Selain berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, dinkes juga telah melakukan fogging di beberapa wilayah yang dinyatakan endemis DBD. Sementara ini, sebagian penderita DBD masih menjalani perawatan di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Magetan.
"Saat ini penanganan dan pencegahan sudah dilakukan fogging di beberapa wilayah endemis penderita DBD. Upaya lain kita galakkan PSN dengan warga kecamatan, desa atau kelurahan agar menjaga lingkungannya. Karena DB adalah penyakit karena lingkungan yang kurang bersih," tandasnya.
Simak Juga 'Mengenal Lebih Jauh Gejala DBD dan Cara Penyembuhannya':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini