Pria di Mojokerto Pilih Gantung Diri Gara-gara Cerai dengan Istri

Pria di Mojokerto Pilih Gantung Diri Gara-gara Cerai dengan Istri

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 30 Jan 2019 15:57 WIB
Foto: Istimewa
Mojokerto - Di usianya menjelang senja, Joko Santoso (71), nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di teras rumahnya. Kakek 8 cucu warga Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto ini nekat bunuh diri setelah bercerai dengan istrinya.

Ketua RT di tempat tinggal korban, Gunawan Cahyono mengatakan, tewasnya Santoso pertama kali diketahui oleh tetangganya yang sedang melintas di depan rumah korban. Bapak 5 anak itu sudah dalam kondisi tewas tergantung di teras rumahnya.

Leher korban terikat dengan tali tampar warna jingga yang diikat pada rangka galvalum. Sebuah kursi kayu di lokasi menjadi pijakan korban untuk gantung diri.

"Melihat korban gantung diri, ibu-ibu teriak minta tolong. Para tetangga berhamburan keluar rumah," kata Gunawan kepada wartawan di rumahnya, Rabu (30/1/2019).

Di rumah tersebut, Santoso hanya tinggal bersama istrinya, Siti Umbari (65) dan salah satu anaknya. Saat kejadian, istri dan anak korban berada di dapur rumah karena sedang memasak.

Melihat korban tergantung, warga melapor ke asrama polisi tak jauh dari rumah korban. Tim identifikasi Polres Mojokerto Kota pun datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan memeriksa kondisi korban.

Gunawan menuturkan, korban dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah, tapi mudah emosi karena mengidap tekanan darah tinggi. Dia menduga, perceraian Santoso dengan sang istri menjadi salah satu pemicu kakek 8 cucu itu nekat bunuh diri.

"Kata salah satu anaknya, korban mengajukan gugatan cerai 2 bulan yang lalu, tapi surat cerainya baru turun kemarin. Makanya kemarin anak-anaknya kumpul di rumah korban," terangnya.

Gunawan memastikan, saat keluarga ini berkumpul, tak ada pertikaian di antara mereka. Informasi yang dihimpun detikcom, Santoso bercerai dengan istrinya karena ketahuan selingkuh dengan wanita lain.

Namun, wanita idaman lain itu telah pergi sehingga memaksa korban kembali ke istrinya. Ketidakharmonisan rumah tangga disinyalir menjadi penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Julian Kamdo Waroka menjelaskan, tim identifikasi telah memeriksa kondisi korban. Hasilnya, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan pada tubuh korban.

"Keluarga korban menolak autopsi, mereka menerima apa yang terjadi. Sehingga jenazah langsung kami serahkan ke keluarganya," ujarnya.

Waroka mengaku masih mendalami motif Santoso melakukan bunuh diri. Menurut dia, korban selama ini mengidap tekanan darah tinggi sehingga rutin meminum obat.

"Motif sesungguhnya kami belum dapat," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.