Menurut salah satu guru di MTs Al Khoiriyah, Ririn, aksi mogok itu sudah 2 hari dilakukan. Aksi itu dilakukan agar ada perhatian dari pihak yayasan.
"Aksi mogok ini mulai kemarin dan dengan aksi ini kami berharap kepala sekolah diberhentikan," kata Ririn saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (30/1/2019).
Dengan adanya aksi mogok itu, praktis kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut berhenti. "Kalau yayasan sayang dengan anak-anak, Abdul Holik harus dikeluarkan," tegasnya.
Tuntutan mundur kepala sekolah itu, kata Ririn, karena sang kasek dinilai arogan dan banyak menuduh guru dengan alasan yang tidak benar. Bahkan tindakan kekerasan pemukulan pernah dilakukan.
"Ke saya dia pernah menuduh menyembunyikan berkas TPP teman saya yang bernama Bu Ika. Dikira saya menyembunyikan, makanya dia marah dan mendekat ke saya dan memukul saya satu kali di bagian kepala yang disaksikan dua teman saya," ungkapnya.
Selain itu, kata Ririn, Abdul Holik juga pernah melarang sejumlah guru untuk berkegiatan ke luar kota.
"Tapi empat orang guru, termasuk saya tetap nekat ikut ke Jakarta. Bahkan ketika di sana, dia sempat SMS tidak usah datang ke Khoiriyah. Karena kita tidak patuh dengan perintah dia. Istilahnya diberhentikan, tidak boleh datang ke sekolah," jelasnya.
"Sepulang dari Jakarta, dia juga mencorat-coret absen hadir empat guru. Tidak tahu maksudnya apa, tiba-tiba dicoret," sambung Ririn.
Menurut Ririn, tindakan kesewenangan itu pun tidak sekali atau dua kali dilakukan. Bentuk arogansi yang lain dan dinilai tidak masuk akal juga dilakukannya.
"Bahkan sempat ketika ada rapat dengan pengurus yayasan, ketika rapat anehnya semua HP ditaruh di meja depan dengan alasan bisa fokus. Takut gimana, tidak tahu saya," ucapnya.
Aksi mogok mengajar itu mengakibatkan 123 siswa di sekolah tersebut tidak mendapat pengajaran. Bahkan kegiatan KBM juga tidak berjalan optimal.
"Untuk anak didik sekarang ada di sekolah, kurang tahu kondisinya yang sebagian," terang Ririn.
Sementara itu saat akan dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekolah Abdul Holik enggan memberi keterangan. Salah satu guru bernama Imam menyampaikan, kepala sekolah sedang rapat dan enggan memberikan komentar. "Kepala sekolah masih rapat," katanya singkat. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini