Tim KemenPAN-RB dipimpin oleh Ir. Hastori, Asisten Deputi Assessment dan Koordinasi Pelaksana Kebijakan. Turut hadir pula dalam visitasi tersebut beberapa Pejabat dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Udara, Biro Kepegawaian, Biro Hukum, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Udara.
"Kunjungan kami ke BP3 Banyuwangi dalam rangka proses persetujuan perubahan status dari balai menuju akademi," kata Hastori kepada wartawan, Selasa (29/1/2019).
Visitasi ini merupakan tindak lanjut dari visitasi yang dilakukan Kemenristek Dikti, pada Agustus 2018 lalu. Dari hasil evaluasi Kemenristek Dikti, menyatakan persetujuanya dalam pendirian Akademi Penerbang Indonesia (API) di Banyuwangi yang tertuang pada surat nomor 1219/KPT/I/2018.
"Visitasi kali ini meliputi paparan profil BP3, dan survey kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta sumber daya manusia," tambahnya.
Hastori mengatakan, dalam perubahan status menuju akademi, selain materi pendidikan, yang harus disiapkan adalah menyiapkan mental para taruna agar mampu bersaing di dunia penerbangan.
"Kebutuhan pilot dunia saat ini yang terus meningkat. Dengan berkembangnya BP3 menjadi akademi akan mendukung pertumbuhan transportasi khususnya sektor udara tanah air yang saat ini berkembang cukup signifikan," kata Hastori.
Dengan berubahnya BP3B menjadi akademi maka bertambah pula program studi yang ada nantinya yaitu, program studi Penerbang Sayap Tetap Program Diploma Tiga, dan juga program studi Operasi Pesawat Udara Program Studi Diploma Tiga.
Hingga kini BP3 telah berhasil melulusakan sekitar 250 penerbang. Banyak alumni telah bekerja di beberapa maskapai penerbangan maupun instansi-instansi pemerintahan terkait. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini