Belum dipastikan siapa di antara kedua korban, yaitu Sya'roni (58), warga Rembang dan Imam Sya'roni (70), warga Kraton, yang disebut menyantet korban. Namun keluarga Imam Sya'roni tegas menyangkal tuduhan tersebut.
Ubaidillah, salah satu anak korban menegaskan ayahnya merupakan guru mengaji dan rutin menjadi imam di musala di depan rumah mereka.
Selain itu, keseharian korban adalah menggarap sawah dan tukang pijat.
"Itu tidak benar. Tanyakan saja ke orang-orang," kata Ubadillah saat dikonfirmasi detikcom usai pemakaman ayahnya, Senin (21/1/2019).
Hal senada juga diutarakan Wasiah, anak sulung korban. "Kasihan, bapak orang baik," ujar Wasiah sambil menangis.
![]() |
Sambil terus menangis, Wasiah juga meminta agar ayahnya mendapat keadilan, yaitu dengan menghukum mati pelaku.
"Hukum mati," tuturnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Pasuruan AKBP Rizal Martono mengungkap bahwa motif tersangka membakar korban adalah ingin balas dendam karena pernah disakiti dengan ilmu hitam.
"Diduga tersangka dendam kepada korban karena pernah menderita sakit akibat disantet oleh korban," jelas Rizal.
Namun polisi tak akan berhenti begitu saja pada pengakuan tersangka terkait motif pembunuhan. Menurutnya, masih ada kemungkinan motif lain di balik pembunuhan keji tersebut. "Kami masih mendalami kasus ini," imbuh Rizal. (lll/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini