"Yang terparah di Keboansikep, Gedangan. Seluruh RW 1 sampai 5 tenggelam sampai 60 sampai 1 meter," kata Kasi Bidang Cekal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo Muhamad Irvan, Minggu (20/1/1019).
Salah satu warga Suratno mengatakan, hujan turun selama 2 jam mulai sekitar pukul 14.30 WIB. Namum karena curah hujan yang tinggi mengakibatkan air kemudian menggenang sampai masuk rumah warga.
"Dulu tahun 2014 pernah seperti ini tapi cuma sekitar 45 cm. Tapi ini 2019 yang terparah sampai 1 meter," terangnya.
Foto: Amir Baihaqi |
"Kalau cuma genangan di jalan biasanya sehari sudah surut. Terus pas 2014 yang air setinggi 45 cm seminggu surutnya. Nah ini sekarang bisa seminggu lebih," ungkap pria yang kini tinggal di RT 1 RW 5 Dusun Caluan, Kelurahan, Keboanaikep Gedangan.
Suratno menduga penyebab banjir karena daerah resapan semakin hari semakin berkurang. Hal itu diperparah dengan kali di sekitar desa juga semakin menyempit.
"Dulu kalinya lebar. Tapi karena di sisinya sudah banyak bangunan rumah dan pergudangan. Jadi semakin kecil," terangnya.
Lalu ke mana warga yang rumahnya kebanjiran? Surtano menjelaskan sebagian warga yang terkena imbas paling parah sudah mengungsi ke rumah keluarganya. Sedangkan sisanya yang tidak terlalu parah tetap bertahan.
"Terutama anak-anak dan para orang tua yang sudah sepuh. Sudah diungsikan duluan," tandas Suratno (bdh/bdh)












































Foto: Amir Baihaqi