.webp)
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya Afghani Wardhana mempersilahkan masyarakat untuk meminjam secara gratis fasilitas olahraga yang dimiliki Pemkot Surabaya.
Tetapi Afghani menambahkan, ada pula fasilitas yang berbayar alias menyewa.
"Beberapa sarana-prasarana olahraga kita, memang ada naungan Perda atau payung hukum dengan sewa, yakni Gelanggang Remaja Surabaya, Gelora Bung Tomo, dan Gelora 10 Nopember Tambak Sari," kata Afghany kepada detikcom, Minggu (20/1/2019).
Kendati demikian selain ketiga fasilitas tersebut, Afghany mengatakan fasilitas lapangan olahraga yang lain seperti seperti lapangan futsal, basket, voli, softball, THOR, sirkuit balap motor dan hoki dapat digunakan oleh masyarakat tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Ia berharap dengan kemudahan tersebut, masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas ini dengan maksimal.
"Kami berharap agar warga masyarakat bisa memanfaatkan sarana olahraga itu secara maksimal. Khususnya anak-anak muda kita yang punya bakat talenta di bidang olahraga, agar bisa memanfaatkan untuk pembinaan olahraga," ujarnya.
Lalu bagaimana cara agar warga dapat meminjam atau menyewanya? Afghany menjelaskan sebelum meminjam fasilitas, pemohon terlebih dahulu mengurus perizinan ke Dispora. Tujuannya, agar pihaknya bisa mengatur jadwal kapan penggunaan lapangan olahraga tersebut. Dengan begitu masyarakat Surabaya yang menggunakan fasilitas olahraga itu bisa merata.
"Misalnya ingin menggunakan lapangan hoki, silahkan ajukan dahulu ke Dispora. Ada isian blangko yang harus diisi dan beberapa aturan yang harus ditaati. Kita cek jadwal, jika tidak ada yang menggunakan, maka surat izin langsung keluar dan bisa digunakan," terangnya.
Menurut Afghany, saat ini Pemkot Surabaya tercatat memiliki 457 fasilitas olahraga yang tersebar di berbagai perkampungan dan taman-taman kota. Pihaknya juga membangun fasilitas olahraga baru setiap tahunnya.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan pihaknya menambah sekitar 60 fasilitas olahraga yang ada di Kota Surabaya setiap tahunnya.
"Ke depan jumlahnya pasti akan bertambah. Jadi memang bu Wali sengaja memberikan fasilitasi ini, agar anak-anak muda Surabaya bisa menyalurkan bakatnya," kata Fikser secara terpisah.
Fikser mencontohkan seperti sirkuit balap motor yang ada di Benowo. Sedari awal Pemkot Surabaya memang membangun fasilitas ini untuk memfasilitasi anak-anak muda supaya tidak lagi balapan liar di jalan. Paling tidak, ada wadah bagi anak-anak muda penghobi balap motor untuk menyalurkan bakatnya sekaligus tidak lagi membahayakan diri sendiri atau orang lain.
"Sirkuit balap motor ini penggunaannya tidak bayar, baik kelompok atau perorangan. Mereka bisa datang kapan saja memanfaatkan sirkuit balap itu. Namun ada standar aturan-aturan yang harus ditaati," pungkasnya.
Simak juga video 'Olahraga Sore di Taman Menteng, Gratis!':
 |
