Mayat Suyono ditemukan di kamar nomor D2 Hotel Asri, Kelurahan Gunung Gedangan, Magersari, Kota Mojokerto. Resepsionis hotel, Catur Anang (31) mengatakan, korban check in, Selasa (15/1) sekitar pukul 18.15 WIB.
Korban datang seorang diri mengendarai sepeda motor Honda Supra X nopol S 3834 SB. Saat tiba waktunya check out siang ini pukul 13.00 WIB, korban tak kunjung keluar dari kamarnya. Petugas kebersihan hotel pun melalukan pengecekan.
"Diketuk pintunya tidak merespons, akhirnya petugas kebersihan membuka pintu kamar tersebut. Ternyata tamu ini sudah meninggal dunia," kata Catur kepada wartawan di lokasi, Rabu (16/1/2019).
Dia menjelaskan, Suyono ditemukan tewas tengkurap di lantai kamar nomor D2, tepatnya di bawah jendela depan kamar. Korban masih memakai celana panjang warna hitam dan jaket warna merah. Sementara sepeda motor korban masih terparkir di teras kamar tersebut.
Pintu kamar yang ditempati korban tidak terkunci. Televisi di kamar tersebut juga menyala dengan volume cukup tinggi.
"Saya tidak melihat ada darah, hanya ada bekas muntahan berwarna kehijauan," ungkap Catur.
Tewasnya Suyono dilaporkan manajemen Hotel Asri ke Polsek Magersari. Petugas yang datang ke lokasi mengamankan kamar tempat tewasnya korban dengan garis polisi. Tim identifikasi Polres Mojokerto Kota juga datang untuk melakukan olah TKP.
Kapolsek Magersari Kompol Heru Wijatmiko menuturkan, hasil pemeriksaan di lokasi belum ditemukan adanya bekas penganiayaan. Pihaknya juga tak menemukan bungkus obat kuat dan sejenisnya yang mungkin memicu kematian korban.
"Ada muntahan di lantai, tak ada darah, tidak ditemukan apa-apa," ungkapnya.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, tambah Heru, pihaknya mengevakuasi mayat ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
"Penyebab korban meninggal karena apa, kita tunggu hasil autopsi," tandasnya.
Di KTP, Suyono tercatat berprofesi sebagai guru. Namun, salah seorang anggota Satpol PP Kota Mojokerto yang datang ke lokasi menyebutkan, korban merupakan PNS di Dispora Kota Mojokerto.
"Dulunya dia memang guru, tapi sekarang pegawai Dispora Kota Mojokerto," cetus anggota Satpol PP yang enggan disebut namanya. (fat/fat)