Camat Glagah, Suwignyo mengatakan total jumlah kerusakan ada di 23 rumah. Selain itu puskesmas dan sekolah juga rusak karena atapnya jebol diterjang angin.
"Total ada 23 rumah warga rusak. Kita sudah membersihkan sisa puting beliung. Terutama di puskesmas dan sekolah. Sehingga bisa digunakan lagi," kata Suwignyo kepada wartawan di lokasi, Senin (14/1/2019).
Hingga kini, kata dia, pihaknya masih menghitung kerugian akibat bencana puting beliung untuk dilaporkan ke Dinas Sosial. "Masih kita kalkulasi bersama OPD terkait lainnya," tambahnya.
Sementara polisi dari Polres Lamongan menginisiasi meninjau korban puting beliung dan memberikan bantuan beras, air mineral dan mi instan. Selain itu juga memberikan bantuan material bahan bangunan.
![]() |
"Ada keterpanggilan dan turun bersama untuk membantu mereka yang terkena musibah," ungkap Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung saat meninjau korban angin puting beliung di Glagah dan Margoanyar.
Kapolres yang datang ke lokasi dengan didampingi istrinya, beserta bhayangkari lainnya tak hanya menyerahkan bantuan kepada 23 masyarakat korban angin puting beliung. Polisi juga turun tangan membantu Markas Koramil 0812/22 Glagah yang juga diterjang angin puting beliung. "Kantor Koramil Glagah juga terkena musibah sehingga kita juga wajib membantu," katanya.
Pihaknya juga menjenguk dua korban puting beliung di Desa/Kecamatan Glagah. Mereka yakni, Ny Juwariyah yang mengalami luka karena tertimpa warung dan Mbah Tami (78), salah satu korban yang rumahnya ambruk rata dengan tanah di selatan gudang KUD Mina Lestari. "Apa yang kami lakukan ini agar bisa meringankan para korban," harapnya.
Sabtu siang (12/1/2019), dua desa di Kecamatan Glagah, yakni Desa Margoanyar dan Desa Glagah, diterjang puting beliung. Akibatnya, 23 rumah, fasilitas umum mengalami kerusakan. Koramil, puskesmas dan sekolah tak luput dari kerusakan. Bahkan gedung KUD Mina Lestari rata dengan tanah akibat terjangan angin puting beliung. (fat/fat)