Jumlah Remitansi TKI di Tulungagung Menurun

Jumlah Remitansi TKI di Tulungagung Menurun

Adhar Muttaqin - detikNews
Kamis, 10 Jan 2019 10:14 WIB
Foto: Adhar Muttaqin
Tulungagung - Remitansi atau dana transfer dari para pekerja migran Indonesia asal Tulungagung selama periode 2018 mencapai Rp 249,5 miliar. Jumlah itu sedikit mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

"Rp 249,5 miliar itu data sampai bulan November, karena biasanya untuk bulan Desember baru kami kumpulkan bulan Januari. Sedangkan untuk periode 2017 totalnya mencapai Rp 429 miliar," kata Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Kediri, Nasrullah saat dihubungi, Kamis (10/1/2019).

Transaksi ratusan miliar dana para TKI tersebut dilakukan melalui sejumlah perbankan serta melalui jasa Kantor Pos. BI Kediri memprediksi angka remitansi total selama 2018 akan mendekati perolehan tahun sebelumnya.

"Kalau kita lihat tren remitansi di wilayah Tulungagung itu berfluktuasi, terkadang naik terkadang turun. Sedangkan untuk negara asal pengirimannya rata-rata dari Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, Taiwan dan beberapa kantong TKI lainnya," ujarnya.

Namun pihaknya belum bisa meranking secara rinci besaran remitansi yang dikirim dari masing-masing negara, karena membutuhkan pemilahan dari pihak perbankan maupun kantor pos selaku penyedia jasa pengiriman uang.

Nasrullah menambahkan, metode pengiriman gaji yang diterima pada TKI mayoritas telah memanfaatkan jasa perbankan. Terlebih saat ini sejumlah bank besar di Indonesia telah memiliki perwakilan di negara yang menjadi kantong pekerja migran Indonesia.

"Sehingga mereka akan lebih mudah dalam mengirimkan uang ke Indonesia. Tapi kami tidak memungkiri masih ada yang pekerja migran kita yang mengirimkan dananya tidak melalui perbankan, misalkan dititipkan atau melalui calo, namun nominalnya sangat kecil," imbuhnya.

Bank Indonesia mengaku telah bekerja sama dengan BNP2TKI untuk mengimbau para pekerja migran agar selalu memanfaatkan jasa perbankan maupun pengiriman resmi lainnya. Sebab, lebih mudah, aman dan murah.

"Kalau melalui calo bisa jadi akan muncul biaya yang tidak terduga," jelasnya.

Sementara terkait besarnya nominal remitansi dari pekerja migran asal Tulungagung diharapkan mampu dimanfaatkan dengan baik para pemiliknya dengan melakukan investasi. Dengan itu uang yang dimiliki tidak mudah habis dan lebih bermanfaat

"Kami sudah beberapa kali bertemu dengan mereka, kami memberikan edukasi agar uang yang didapatkan dengan susah payah di luar negeri tersebut bisa digunakan dengan bijak dan tidak hanya digunakan untuk barang yang konsumtif," ujar Nasrullah.

Menurutnya, saat ini telah terjadi tren perubahan yang positif terkait pemanfaatan gaji para pekerja migran. Saat pulang ke tanah air, banyak para pekerja tersebut yang melakukan investasi dengan membuka sejumlah usaha secara mandiri.

"Kami tahu persoalan pekerja migran itu tidak hanya masalah ekonomi, namun juga ada persoalan sosial maupun keluarga. Dengan menginvestasikan dana secara tepat maka akan memberikan dampak positif terhadap perekomomian keluarga dan bisa berkembang lebih baik," imbuhnya (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.