Pemasangannya pun didasarkan atas kesepakatan bersama dalam sebuah rapat yang digelar di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, jalur menuju obyek wisata Kawah Ijen.
"Rapatnya tanggal 13 Desember lalu. Saat itu perwakilan kami diundang pihak desa dan kecamatan untuk antisipasi adanya kecelakaan di jalur Ijen. Ada kesepakatan untuk adanya larangan tersebut," ujar Ali Ruchi, Sekretaris Dinas Perhubungan Banyuwangi kepada detikcom, Rabu (26/12/2018).
Menurut Ali, rapat antisipasi lonjakan liburan ke Ijen jelang liburan Natal dan Tahun Baru 2019 ini tak hanya dihadiri oleh perwakilan dari Dishub Banyuwangi tetapi juga Kapolsek Licin dan Kanit Laka pada Satuan Lalulintas Polres Banyuwangi.
"Dalam kesepakatan itu, kami ditugasi untuk membuat banner dan spanduk untuk berhati-hati menuju jalur ke Ijen. Dan ada kesepakatan untuk larangan itu," tambahnya.
![]() |
Ditambahkan Kanit Laka pada satuan Lalulintas Polres Banyuwangi, Ipda Ardhi Bita Kumala, pihaknya bukan bermaksud untuk melarang, namun memberikan imbauan untuk pengguna sepeda motor matic agar lebih berhati-hati bila melewati jalur Ijen.
"Kami tidak melarang. Kami hanya mengimbau agar kendaraan matic lebih berhati-hati. Bukan melarang atau tidak memperbolehkan. Kasihan yang dari jauh yang hanya menggunakan matic," jelasnya.
Namun karena dipertanyakan banyak pihak, termasuk para pengunjung, polisi akhirnya memutuskan mencopot spanduk tersebut.
"Kami tidak merasa memasang, makanya kita copot. Kami hanya mengimbau saja. Bukan melarang," ujar Kasat Lantas Polres Banyuwangi AKP Prianggo Malau Parlidungan secara terpisah.
Namun diakui Prianggo, jalur menuju Ijen memang rawan terjadi kecelakaan karena kondisi jalannya yang curam, apalagi saat turun. Jika rem tidak dalam kondisi baik, bisa terjadi blong dan kendaraan mengalami kecelakaan, misalnya menabrak pohon.
"Kita imbau agar waspada karena kondisi jalan yang curam. Lebih baik berhenti sejenak untuk mendinginkan rem dan mesin di pertengahan jalur. Di atas erek-erek ada pondok untuk istirahat. Gunanya untuk itu sebelum turun lagi," saran Prianggo.
Di lokasi tersebut, warga juga berupaya memasang alat pelindung berupa tumpukan ban.
"Ini kita pasang agar yang rem blong tidak langsung nabrak pohon. Kebanyakan yang tewas itu nabrak pohon besar ini," ujar pengelola BUMDes Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Samsuri. (lll/lll)