Motor Matic Dilarang Naik ke Jalur Ijen, Wah Kenapa Ya?

Motor Matic Dilarang Naik ke Jalur Ijen, Wah Kenapa Ya?

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 26 Des 2018 17:12 WIB
Foto: Istimewa
Banyuwangi - Mohon Maaf Sepeda Motor Matic Dilarang Masuk Ke Jalur Ijen. Demikian isi tulisan spanduk yang dipasang di areal Pertigaan Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Spanduk larangan ini dilaporkan muncul sejak hari Rabu (26/12/2018). Calon pengunjung yang hendak menuju Ijen akhirnya mengurungkan niatnya setelah melihat spanduk tersebut.

Keberadaan spanduk ini juga dipertanyakan sejumlah pihak. "Saya tidak tahu alasannya kenapa kok tidak boleh pakai matic ke Ijen," ujar salah satu warga Banyuwangi yang batal ke Ijen karena spanduk tersebut, Sonny kepada detikcom, Rabu (26/12/2018).


Hal yang sama diungkapkan oleh Dyah Ayu, warga Surabaya. Ia terpaksa balik kucing karena sepeda motor yang disewanya berjenis matic.

"Ya ini mau ganti motor. Dekat Bakungan (Kelurahan) sini sewa motornya. Saya baru ngeh ini tadi saat naik," ujarnya.

Pemasangan ini juga dipertanyakan oleh pengelola BUMDes Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Samsuri. Menurutnya banyak wisatawan yang menggunakan matic akhirnya batal naik ke Ijen.

"Tadi ada orang pakai baju biru putih yang pasang. Kita tidak berani melarang karena itu orang pemerintah," tandas Samsuri.


Namun ia menduga larangan itu dimunculkan karena kondisi jalur menuju Ijen yang sangat berbahaya bagi pengunjung yang berkendara dengan matic. Samsuri mengaku banyak terjadi kecelakaan di jalur tersebut. Kebetulan kecelakaan ini kerap dialami oleh pengunjung yang menggunakan motor matic.

"Sudah banyak kecelakaan di jalur menuju Ijen karena terlalu curam. Motor akhirnya nabrak pohon banyak yang meninggal dunia. Kemarin saja ada 3 orang pakai matic mati," paparnya.


Selain rem yang gampang panas saat berkendara ke Ijen dengan motor matic, pria yang biasa dipanggil Sam Kawah Ijen ini, pengendara motor matic harus tahu betul tentang medan dan jalur di jalur Ijen.

"Harus expert mas. Karena kondisi jalur Ijen memang agak curam," tambahnya.

Kendati demikian Samsuri menyarankan akan lebih baik bila kalimat yang digunakan dalam spanduk itu diperhalus.

"Mungkin itu ditulis saja imbauan. Jangan larangan. Karena berkendara dan menggunakan motor matic itu hak masyarakat," tutupnya.



Simak juga video 'Hindari Lokasi Wisata Rawan Longsor saat Libur Nataru':

[Gambas:Video 20detik]

(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.