Dari pantauan detikcom, aksi dimulai pukul 11.00 dengan mengendarai motor dan mobil komando dari Royal Plaza kemudian dilanjutkan ke Jalan Darmo. Saat akan menuju ke Jalan Yosodipuro mereka kemudian difasilitasi untuk mediasi dengan pihak terkait di sebuah kafe di sekitar Taman Apsari.
Koordinator aksi Antoni Matondang mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan para operator yang selama sekitar tiga bulan tidak diberi kejelasan mengenai pekerjaan mereka.
"Selama dua sampai sekitar tiga bulan ini para pekerja operator gardu induk PLN ini tidak diberikan pekerjaan alias non job dari Haleyora Power Indo (HPI) maupun PLN sebagai induk perusahaan," kata Antoni Matondang kepada detikcom, Rabu (26/12/2018).
Antoni melanjutkan sebelumnya para operator gardu induk sempat diberi job desk yakni membersihkan ranting-ranting pohon yang dilewati kabel PLN. Namun pekerjaan ini dianggap tidak sesuai dengan perjanjian job desk kontrak kerja.
"Para pekerja menolak karena pekerjaan itu tidak sesuai dengan perjanjian kontrak dan skill dari kawan-kawan operator," lanjut Antoni.
Sementara itu, dari hasil mediasi, polisi mempertemukan pihak dari PLN dan penyedia jasa pekerja HPI dan pekerja. Dari pertemuan selama 2 jam itu seluruh aspirasi dari operator telah diterima dan akan disampaikan ke PLN Pusat mengenai status merek.
"Pihak HPI dan PLN sudah mencatat beberapa tuntutan kami dan akan disampaikan ke pusat. Nanti mereka juga akan mengadakan mediasi lagi pada tanggal 10 Januari 2019," terang Antoni.
Dikatakan Antoni, aksi unjuk rasa itu sendiri rencananya akan digelar selama 5 hari berturut-turut jika tuntutan mereka tidak didengar atau dipenuhi. Bahkan jika nantinya tidak menghasilkan apa-apa, pihakya akan menggelar aksi yang lebih besar ke Jakarta.
"Aksi rencananya akan berlangsung selama 5 hari. Tapi karena ada imbauan dari Polrestabes untuk mediasi, kami untuk sementara mau menghentikan aksi. Meskipun sudah ada perwakilan dari PLN dan HPI yang menemui, kami tidak menjamin tidak akan turun aksi lagi," tegas Antoni.
Selain menuntut kejelasan mengenai status pekerjaan operator PLN, dalam aksi tersebut juga membawa isu mengenai para pekerja KFC yang di-PHK sepihak. Usai mediasi dengan masih dikawal polisi, massa pada pukul 15.00 kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Sementara itu, Pelaksana Operasional Sistem PLN Area Pengatur dan Distribusi (APD) Jatim Dasih Listianto mengatakan semua pekerjaan yang ada di HPI yang sudah diakomodir oleh PLN, secara sub pekerjaan yang diberikan PLN ke HPI untuk sekarang memang seperti yang sudah berjalan saat ini.
"PLN tidak akan mem-PHK pegawai maupun operator sampai usia 56 sesuai SK pekerja HPI. Seluruh hasil mediasi akan disampaikan ke manajemen atas PLN APD Jatim," kata Dasih.
Simak juga video 'Petugas PLN Berjibaku Perbaiki Listrik di Banten':
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini