Peserta Test Seleksi Perangkat Desa di Ngawi Tuntut Ujian Ulang

Peserta Test Seleksi Perangkat Desa di Ngawi Tuntut Ujian Ulang

Sugeng Harianto - detikNews
Rabu, 26 Des 2018 11:20 WIB
Foto: Sugeng Harianto
Ngawi - Puluhan warga berunjuk rasa di depan kantor Desa Jatipuro, Kecamatan Karangjati, Ngawi. Mereka yang mayoritas peserta test seleksi menuntut seleksi ulang perekrutan empat perangkat desa yang kosong.

Panitia dinilai tidak transparan dan tidak melaksanakan perekrutan sesuai peraturan bupati.
Mereka yang berjumlah 60 orang itu juga membentangkan poster berisi: "Kami ingin seleksi yang bersih transparan dan sesuai perbup" dan "Jangan Bodohi Kami".

"Kami minta diadakan seleksi ulang, setuju. Kita harus berani agar tidak ditindak sewenang-wenang oleh oknum demi kemajuan desa," teriak salah satu pengunjuk rasa dalam orasinya, Rabu (26/12/2018).

Aksi yang dimulai pukul 09.00 WIB pengunjuk rasa juga membagikan setangkai bunga ke pengguna jalan dan anggota polisi dan TNI yang melakukan pengamanan.

Setelah melakukan orasi sekitar 30 menit, mereka diperkenankan masuk ke kantor desa mendapatkan penjelasan dari kades. Sempat terjadi adu mulut antara pengunjukrasa dan perangkat desa yang berencana memanggil empat perwakilan bertemu kades.

"Tidak bisa, kita minta transparan. Semua harus ikut mendengar penjelasan," ucap salah satu pengunjung rasa.

Diketahui ada 64 peserta test seleksi calon perangkat desa mengikuti ujian, 8 Desember 2018. Dari 64 peserta ada empat peserta lolos menjadi perangkat desa. Empat jabatan perangkat desa itu yakni Sekretsris desa, Kasi kesejahteraan, Kaur Perencanaan dan Kaur Tata Usaha dan Umum.

"Print out hasil ujian tidak diberikan dan ini tidak terbuka. Hanya diumumkan lisan dan tidak ada di papan pengumuman. Selain itu saat terstruktur komputer sesuai aturan harus praktek, tapi ini hanya teori saja," ungkap salah satu peserta test seleksi perangkat, Fatih Putut Wijanarko (25) kepada detikcom di sela aksi.

Dari pantauan detikcom hingga pukul 11.00 WIB, pengunjuk rasa belum membubarkan diri dan masih terjadi perdebatan dengan kepala desa dan perangkat. "Kami menyerahkan soal ini ke pihak ketiga, jadi itu bukan tanggung jawab kami," terang Kades Jatipuro Suyanto di hadapan massa.

Namun mereka tetap bersikukuh ingin agar ujian test perangkat desa untuk diulang. Kekecewaan peserta ini juga dituangkan dalam surat keberatan hasil ujian 12 Desember 2018, namun belum ada tanggapan.

Dari data yang dihimpun detikcom empat perangkat desa yang kosong itu dari hasil seleksi telah memilih calonnya. Yakni Sekdes Susant, Kasi Kesejahteraan Andika, Kaur Perencanaan Edi Susanto dan Kaur Umum Siti Rohimah. (fat/fat)
Berita Terkait