"Sebenarnya secara umum masih baik-baik saja. Tapi sama ketua kelompok nelayan kan sudah diberi imbauan agar waspada," ujar Sulaiman (66) kepada detikcom, Minggu (23/12/2018).
Sulaiman mengaku mendapat kabar terkait tsunami di Anyer dari rekannya sesama nelayan. Begitu tiba di pelabuhan, ternyata sudah banyak nelayan yang semula berniat melaut terpaksa mengurungkan niatnya. Mereka pun berkumpul di pinggir pelabuhan sambil menunggu perkembangan.
Padahal sebenarnya menurut Sulaiman, akhir tahun ini menjadi masa paceklik bagi nelayan Pacitan. Hingga tiga bulan pertama tahun berikutnya, empasan angin di lautan cenderung sangat kencang. Selain berisiko tinggi, nelayan pun kesulitan mendapat tangkapan di masa itu.
"Mulai musim Natalan (25 Desember) ini angin mulai besar. Memang masih ada yang berani melaut, tapi jumlahnya ndak banyak. Biasanya yang mancing (ikan) layur itu," tambah Sulaiman.
Terpisah, petugas Pos Keamanan Laut Terpadu (Kamladu) Pelda ED Totok Budiono menjelaskan sejauh ini kondisi perairan Teluk Pacitan masih aman. Hanya saja hingga tiga hari ke depan diperkirakan masih terjadi setengah badai. Nelayan pun diimbau lebih berhati-hati.
"Kalau Kamladu tiap hari selalu memberi imbauan nelayan saat mereka berangkat melaut. Sebagian (nelayan) memang tidak melaut. Hari ini libur. Katanya besok baru berangkat lagi," jelasnya.
Dari pantauan detikcom, kolam labuh Pantai Tamperan dipenuhi perahu nelayan yang bersandar. Di tempat pelelangan ikan, kegiatan juga tampak sepi.
Saksikan juga video 'Jokowi Minta Semua Pihak Bergerak Bantu Korban Tsunami':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini