"Jadi keluhan warga Desa Sawahan soal overpass yang sempit dan bahaya saat persimpangan kendaraan roda empat. Karena warga melapor pernah ada kecelakaan karena ruas overpass yang sempit," ujar Ahmad Dawami kepada detikcom di overpass Desa Sawahan, Sabtu (15/12/2018).
Terkait keluhan warga soal sempitnya overpass kata Bupati Madiun sudah pernah diupayakan pembicaraan dengan pihak PT. Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNKK). Namun, lanjut Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun, pihak PT JNKK belum memberikan respon.
"Sudah kami sampaikan ke pihak pengembang tol waktu itu, dan kami akan upayakan kembali sampai keinginan warga bisa terpenuhi," katanya.
Kaji Mbing mengatakan selain keluhan sempitnya jalan overpass yang hanya sekitar empat meter, warga juga mengeluhkan pembangunan saluran irigasi persawahan juga tidak maksimal. Saluran irigasi pengairan yang menuju wilayah Ngawi itu juga dinilai ada penyempitan.
"Ini juga ada penyempitan saluran irigasi yang dikeluhkan warga, sehingga kalau hujan warga khawatir air banjr," ungkapnya.
Pantauan detikcom, ada sekitar 50 warga yang ditemui Bupati Madiun. Mereka tampak berkumpul di samping overpass desa Sawahan. Overpass itu menghubungkan Desa Sawahan dengan desa Desa Kajang serta menuju Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi.
Tampak pula beberapa anggota kepolisian dari Polsek Sawahan memantau aksi warga. Usai memberikan penjelasan kepada warga Bupati Madiun melakukan aksi memberi tanda silang pada pembatas jalan overpass dengan cat.
Pemberian tanda silang dengan cat ini sebagai dukungan Bupati kepada warga Desa Sawahan memprotes pengembang tol. Diharapkan pengembangan tol bisa segera merealisasikan keinginan warga dengan melebarkan overpass dan saluran irigasi warga. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini