Begini Detik-detik Sopir Taksi Online Dirampok dan Ditusuk Penumpang

Begini Detik-detik Sopir Taksi Online Dirampok dan Ditusuk Penumpang

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 14 Des 2018 16:09 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Driver taksi online, Yohanes Witondy (50) menderita belasan luka akibat tusukan senjata tajam setelah diserang penumpangnya. Selain menganiaya dirinya, pelaku berjumlah 4 orang itu juga merampas ponsel miliknya. Seperti apa kejadian sesungguhnya?

Hingga kini Yohanes masih dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Sopir taksi online asal Perumahan Wates, Kecamatan Magersari ini mengeluh sakit di dadanya. Tusukan membabi buta pelaku ternyata merobek paru-parunya.

"Saya kena 16 tusukan (sebelumnya polisi menyebut 11 luka tusuk), salah satunya merobek paru-paru saya," kata Yohanes kepada wartawan di ruang perawatan, Jumat (14/12/2018).

Peristiwa berdarah yang dialami, Rabu (12/12) dini hari itu masih melekat di ingatannya. Kejadian itu berawal saat Yohanes menjemput penumpang yang memesan jasanya di Jalan Mayjen Sungkono, Kota Mojokerto. Dua penumpang pria dan seorang perempuan itu minta diantar ke kawasan situs Kolam Segaran, Trowulan.


Tiba di simpang 4 Magersari, kata Yohanes, salah seorang pelaku menelepon temannya. Orang di ujung sambungan telepon itu minta dijemput di depan SPBU Desa Gemekan, jalur nasional Surabaya-Madiun, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

"Sampai di depan SPBU saya berhenti. Posisi mobil masih nyala, lampu nyala. Lalu temannya itu datang," ujarnya.

Seorang pria yang tak dikenal Yohanes itu masuk ke dalam mobil melalui pintu penumpang belakang. Sejurus kemudian, pelaku yang duduk di kursi penumpang depan sebelah kemudi mengucapkan kalimat yang tak dia mengerti maksudnya.

"Penumpang di sebelah saya bilang Ayo Digarap Saiki (Ayo digarap sekarang). Saya tak mengerti," terangnya.

Hanya dalam hitungan detik, 2 penumpang pria di kursi belakang menjerat lehernya menggunakan tampar plastik. Sementara penumpang perempuan hanya diam.

Yohanes pun berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari jeratan pelaku. Saat itulah dia baru mengerti kalimat aneh yang diucapkan pelaku. Ya, rupanya para pelaku mengincar dirinya.

"Pelaku di sebelah saya langsung nusuk pakai pisau. Saya tak bisa ngomong apa-apa. Ya Tuhan tolong," ungkapnya.

Sebelum kabur, tambah Yohanes, para pelaku hanya mengambil ponsel dan power bank miliknya. Dia mengaku tak kenal dengan para pelaku.

"Mobil tidak dibawa mungkin karena penuh darah," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.