Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo, mengatakan dari hasil autopsi yang dilakukan tim forensik Polda Jatim dan RS Bhayangkara Kediri ditemukan sejumlah fakta baru seperti luka pada bagian rahang, leher dan kepala bagian belakang korban, Siti Umu Hani (35).
"Itu akibat dari hantaman benda tumpul dan tajam. Untuk fakta lain masih kami lakukan pendalaman juga," kata Mustijat kepada detikcom, Rabu (12/12/2018).
Mustijat menjelaskan, saat ditemukan, kondisi jasad warga Dusun Wonokromo, Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan Tulungagung tersebut dalam kondisi telentang di lantai rumah kakaknya yang kosong, Syamsudin.
Pada hari Selasa (11/12) kemarin, Hanim (10), anak korban merasa curiga karena ibunya meninggalkan rumah sejak pagi hari. Namun setelah dicari kesana-kemari, ibunya tak kunjung ditemukan.
Korban baru diketahui keberadaannya pada hari Selasa sore setelah Hanim dan saudaranya Apritia (19) mencari ke dalam rumah Syamsudin. Kebetulan setiap hari korban bertugas menyalakan dan mematikan lampu rumah kakaknya.
Salah seorang tetangga korban, Muhasim, menjelaskan sepekan sebelumnya korban pernah bercerita bahwa ia mendapat ancaman dari seseorang lewat sambungan telepon.
"Tapi dia tidak cerita ancamannya seperti apa," ujar Muhasim.
Muhasim juga baru mengetahui kabar kematian korban setelah warga geger dengan penemuan jasad korban. Saat didatangi warga, jasad korban telentang dan tidak memakai celana.
Namun dari pemeriksaan polisi tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan seksual.
Sementara itu, sejumlah benda di dalam rumah Syamsudin diketahui raib, di antaranya sepeda motor, ponsel dan dompet. (lll/lll)











































