Gorong-gorong Purba Sepanjang 80 Meter 'Tersingkap' di Mojokerto

Gorong-gorong Purba Sepanjang 80 Meter 'Tersingkap' di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 12 Des 2018 12:27 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Struktur bangunan sepanjang 80 meter yang tersusun dari batu bata kuno ditemukan warga di lahan bekas tambang batu Dusun/Desa Dukuhngarjo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Situs purbakala ini diyakini bekas saluran irigasi berbentuk gorong-gorong.

Gorong-gorong purba ini ditemukan di lahan bekas tambang batu milik Ridwan, warga Dusun Dukuhngarjo. Lahan tersebut berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman penduduk, sedangkan di kiri kanan kiri lahan merupakan perkebunan tebu milik warga.

Gorong-gorong ini memiliki kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan tanah. Namun hanya sebagian kecil struktur bata yang nampak, sebab sisanya sudah tertutup rerumputan. Namun dari hasil pengamatan, bata-bata merah penyusun bangunan ini rata-rata berdimensi 40x23x9 cm.


Peninggalan purbakala ini terungkap setelah warga setempat melakukan aktivitas penggalian batu di lahan tersebut. Hal ini menyebabkan struktur yang sebelumnya terpendam menjadi tersingkap.

Hingga kemudian Suyitno (46), warga Dusun Grogol, Desa Dukuhngarjo lewat di lahan bekas tambang batu tersebut.

"Saya mau pulang dari menggarap sawah bapak saya lalu lewat sini. Saya lihat kok ada tumpukan bata kuno," kata pria yang juga menjabat perangkat Desa Dukuhngarjo ini kepada wartawan di lokasi, Rabu (12/12/2018).

Foto: Enggran Eko Budianto

Keberadaan struktur dari bata kuno itu pun dilaporkan Suyitno ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim di Trowulan, Mojokerto. Tim arkeolog lantas diterjunkan untuk menijau langsung situs tersebut.

Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan di lahan bekas tambang batu tersebut ditemukan 5 titik yang terdapat struktur dari bata kuno. Kelima titik ini juga disebut merupakan satu-kesatuan bangunan. Hanya saja situs purbakala ini terpisah-pisah akibat aktivitas penggalian batu menggunakan ekskavator.

"Dari titik 1 sampai titik 5 kami ukur panjangnya 80 meter. Membentang dari barat ke timur," ungkapnya.


Salah satu struktur yang nampak, lanjut Wicaksono, mempunyai kedalaman lebih dari 380 cm dan lebar 190 cm. Pada bagian tengah struktur ini juga terdapat lubang selebar 40 cm. Jarak lubang dengan permukaan struktur 125 cm.

"Situs cagar budaya ini bentuknya gorong-gorong. Itu nampak dari titik 1 yang rusak akibat penggalian batu dengan ekskavator. Terlihat irisan struktur itu," terangnya.

Menurut Wicaksono, gorong-gorong purba tersebut diduga dulunya berfungsi mengalirkan air ke permukiman penduduk di sekitar Desa Dukuhngarjo. Air yang mengalir di gorong-gorong ini berasal dari kawasan Pegunungan Anjasmoro.

"Kemungkinan pernah terjadi longsor besar dari lereng yang menimbun situs tersebut," lanjutnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.