Tanggapi 'Pos Pertempuran' Prabowo-Sandi, PSI: Agak Mengerikan

Tanggapi 'Pos Pertempuran' Prabowo-Sandi, PSI: Agak Mengerikan

Amir Baihaqi - detikNews
Rabu, 12 Des 2018 07:51 WIB
Foto: Muhammad Ridho
Surabaya - Terkait manuver kubu Prabowo-Sandi dengan mendirikan 'pos pertempuran' di Solo, Jawa Tengah, Sekjen PSI Raja Juli Antoni memberikan komentarnya. Ia menyebut penamaan 'pos pertempuran' sebagai narasi yang tak damai.

"Nama posko itu sendiri agak mengerikan. Disebut sebagai 'pos pertempuran'. Ini adalah narasi perang, narasi yang tidak damai. Padahal sebenarnya demokrasi adalah kompetisi sehat, kompetisi damai," kata Antoni usai menghadiri Festival 11 di gedung Jatim Expo Jalan A Yani, Surabaya, Selasa (11/12/2018).


Pria yang akrab disapa Toni itu juga mengaku heran dengan kubu Probowo-Sandi yang selalu dipenuhi dengan rasa permusuhan. Bahkan sebelum mendirikan 'pos pertempuran', Anton mencatat bermunculan istilah-istilah yang penuh dengan konotasi peperangan dari kubu tersebut.

"Saya nggak tahu narasi buruk dan penuh permusuhan ini selalu muncul di kubu Pak Prabowo. Sebelumnya juga ada Pak Amin menyebut Armageddon, lalu Perang Baratayuda di muktamar Pemuda Muhammadiyah. Sebelumnya malah disebut Perang Badar," papar Toni.


Ia pun berharap agar narasi dan pilihan kata perang seperti itu dihindari saja. Ini karena menurutnya pemilu adalah proses dari narasi yang damai untuk memilih pelayan bagi rakyat.

"Jadi nggak perlu ada perang, ada posko-posko semacam itu. Kalau dipindah ke Jawa Tengah kami sambut dengan baik," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, tim Prabowo ingin menyerang basis Jokowi seperti Jawa Tengah dengan mendirikan pos pemenangan di kawasan tersebut. Pos pemenangan ini pun disebut sebagai 'pos pertempuran'. Diksi ini seolah menunjukkan keseriusan Prabowo dan kubunya dalam meraup suara.


Saksikan juga video 'Keprihatinan Jokowi Terhadap Permusuhan Jelang Pilpres':

[Gambas:Video 20detik]

(lll/lll)
Berita Terkait