Setelah Guangzhou Award, Surabaya Incar Kota Desain Dunia UNESCO

Setelah Guangzhou Award, Surabaya Incar Kota Desain Dunia UNESCO

Amir Baihaqi - detikNews
Selasa, 11 Des 2018 16:34 WIB
Risma memperlihatkan piala Guangzhou Award 2018 yang diterimanya. (Foto: Amir Baihaqi)
Surabaya - Setelah menyabet penghargaan sebagai Online Popular City di ajang Guangzhou International Award 2018, Kota Surabaya kini mengincar program bergengsi dari UNESCO. Apa itu?

Dalam waktu dekat, Kota Pahlawan akan mengajukan diri sebagai kota desain dunia kepada United Nation of Educational Scientific and Cultural Organisation (UNESCO).

Kabar ini dibenarkan Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser. Menurutnya, rencana itu awalnya muncul saat Wali Kota Tri Rismaharini tengah berada di Guangzhou dan bertemu dengan perwakilan UNESCO.


Dari pertemuan tersebut, Surabaya lantas disarankan ikut dalam program kota desain dunia yang direncanakan berlangsung tahun depan.

"Sewaktu di Guangzhou, Ibu bertemu dengan orang dari UNESCO. Lalu disampaikan mengenai tawaran itu kepada Ibu. Mereka juga sudah kenal Surabaya karena Surabaya sudah pernah mendapat penghargaan dari PBB sebelumnya," kata Fikser saat dihubungi detikcom, Selasa (11/12/2018).

Namun Fikser menegaskan kali ini Surabaya tidak mengejar penghargaannya, tetapi lebih mengincar program pembinaan dari UNESCO yang akan didapat dari kota yang lolos penilaian nantinya.

"Yang diinginkan Ibu agar dapat pembinaan dari UNESCO, terus sekaligus tukar ilmu," lanjut Fikser.


Terkait desain yang diajukan, Fikser menjelaskan, pihaknya akan mendaftarkan desain kota, trotoar, PJU, dan mural yang ada di Kota Surabaya. Aspek-aspek ini memang menjadi salah satu poin penilaian desain kota.

"Prosesnya seperti biasanya ada pendaftaran, ada penilaian, dan pastinya ada pengajuan proposal sebelumnya. Karena semua kota yang mengajukan itu kan punya latar belakang desain sendiri-sendiri yang diunggulkan dari masing-masing kota," terang Fikser.

Lantas kapan akan mendaftar? "Mungkin tahun depan kita sudah mulai mendaftarkan ke UNESCO," pungkasnya. (lll/lll)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.