Tim pencarian gabungan dari Basarnas, BPBD, Polri dan TNI yang berjumlah 100 orang diterjunkan untuk menyisir lokasi hilangnya siswa kelas 5 sekolah dasar itu.
"Pagi ini pencarian dilanjutkan kembali. Basarnas membawa seratus personel berikut peralatan pendukung. Harapannya, korban segera bisa ditemukan," terang Komandan Tim Rescue Basarnas Surabaya M Andi Pamudji kepada detikcom, Selasa (11/12/2018).
Tiga perahu rafting dibawa tim gabungan untuk menyisir aliran sungai hingga radius 2,5 km. Peralatan lain seperti water rescue dan satu perahu karet juga ikut dibawa untuk memudahkan pencarian.
"Kami juga bawa tiga perahu rafting, melengkapi upaya pencarian korban," imbuh Pamudji.
Untuk saat ini, petugas mengalami sedikit kendala dalam melakukan penyisiran, yaitu kedalaman sungai yang bervariasi serta banyaknya ranting bambu yang bertebaran di aliran sungai.
Informasi yang berkembang, Dimas diduga mengidap penyakit epilepsi sehingga saat berenang di Sungai Amprong, Senin (10/12) siang, penyakitnya kambuh dan menyebabkan korban tak dapat menguasai diri.
Diberitakan sebelumnya, Dimas dikabarkan terseret arus di aliran Sungai Amprong, Kota Malang, Senin (10/12/2018), siang. Korban sebelumnya diketahui berenang bersama satu rekannya, namun rekannya pergi terlebih dahulu.
Warga yang hendak memancing ikan di sungai kemudian mencurigai adanya baju yang diduga milik korban tergeletak di pinggir sungai. Namun pemilik baju tak diketahui keberadaannya.
Saksikan juga video 'Ganasnya Banjir Malang Sebabkan Mobil Hanyut dan Tanah Ambrol':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini