Diduga mereka tercebur dan tewas di kubangan air sedalam 4 meter itu, karena tidak bisa berenang. Kejadian itu terjadi Minggu (2/12/2018) sore, sekitar pukul 17.40 WIB.
Kedua pemuda itu bernama Fahim Widadi (19) warga Dusun Pelanggaran/Tal Sewu RT 01 RW 07, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, dan Tomi (21) warga Sidonganti, Desa Kraton, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.
Awalnya Fahim bermaksud membersihkan septi tank ponpes tersebut, karena diketahui kotor dan buntu. Letak saluran air itu, ada di belakang asrama pondok.
"Karena terpeleset, korban pun tercebur. Dia pun tidak bisa berenang, dan hanya bisa meronta-ronta," kata Plt Sekretaris BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Mengetahui temannya tenggelam, lanjut Wawan, Tomi pun berusaha menolong. Namun karena juga tidak bisa berenang, akhirnya mengalami nasib sama dan tenggelam.
"Melihat itu, kedua rekan korban yang lain, yakni Hotibul Umam (18), dan Udin (17), berusaha menolong, dan berhasil menyelamatkan kedua korban. Namun nasib berkata lain, kedua santri itu meninggal karena tenggelam," tukasnya.
Selanjutnya petugas TRC BPBD Lumajang, bersama anggota Polsek Yosowilangun, anggota Koramil 0821/11 Yosowilangun, dan Kades Yosowilangun Kidul serta perangkat desa, mendatangi lokasi kejadian. Jenazah korban pun diantar ke rumah duka.
"Jenazah Fahim diantar menggunakan mobil milik pondok, sedangkan Jenazah Tomi pakai ambulans Puskesmas Kencong," katanya.
"Sesuai permintaan keluarga, kedua jenazah tidak dimintakan visum. Kemudian langsung dimakamkan saat itu juga," sambungnya. (fat/fat)











































