Kebun Percobaan Cukurgondang merupakan bagian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian. Kebun yang sudah berdiri sejak 1938 ini menjadi kebun koleksi plasma nutfah mangga terlengkap di Asia Tenggara.
Ribuan pohon mangga besar berukuran besar berjajar rapi. Sejauh mata memandang tampak hijau dedaunan yang lebat. Hawa sejuk di bawa rindangnya ribuan pohon membuat detikcom betah berlama-lama.
"Kebun ini seluas 13,02 hektar. Ada sekitar 2.000 pohon mangga terdiri dari 478 varietas. Setiap varietas mangga ada paling sedikit 2 pohon," kata Karsinah, peneliti senior Kebun Percobaan Cukurgondang Grati, saat berbincang dengan detikcom di kebun, Sabtu (1/12/2018).
![]() |
478 Varietas tersebut antara lain 208 varietas lama, 165 varietas hasil persilangan dan 105 koleksi baru yang didatangkan dari berbagai daerah. Karsinah menyebut, tak semua hasil persilangan menjadi varietas unggul dan bisa dilepaskan ke masyarakat.
"Sejak 1984 hingga 2016, kebun ini melepaskan 16 varietas baru ke masyarakat. Varietas yang kami lepaskan bisa dijamin varietas unggul," ungkapnya.
Ia merinci, pada 1984 dilepaskan mangga golek-21, manalagi-69, arumanis-143. Pada 2007 dilepaskan mangga kraton-199, marifta-01, sala-250, ken layung, dugur-141, manggasari-243, gayam-315.
Pada 2009 dilepaskan mangga garifta orange, garifta merah, garifta kuning, garifta gading. Sementara mangga agri gardina 45 atau mangga pisang dilepaskan pada 2014, dan pada 2016 dilepaskan mangga gadung klonal 21.
![]() |
"Sebagian besar varietas yang dilepaskan sukses dikembangkan di tengah masyarakat. Sebut saja mangga golek, manalagi, arumanis, garifta merah dan garifta gading, juga gadung klonal 21 yang sukses dibudidayakan di Rembang Kabupaten Pasuruan," terang Karsinah.
Rebin, peneliti lainnya mengatakan proses penelitian hingga varietas mangga layak dilepaskan bisa memaka waktu puluhan tahun. Ia mencontohkan mangga agri gardina 45 atau mangga pisang.
"Kami mulai persilangan pada 2003, pada 2011 baru bisa berbuah. Saat itu buahnya sudah lebat namun masih butuh evaluasi. Akhirnya pada 2014, kami daftarkan sebagai varietas baru dan kami lepaskan," katanya.
Sayangnya, kata Rebin, pemerintah belum mengembangkan mangga pisang sehingga belum banyak daerah yang menanam. Padahal, mangga pisang punya prospek bagus.
"Mangga ini cocok untuk ekspor, juga cocok untuk perkotaan dan agro. Kalau tugas kami sebagai peneliti kan hanya mencari dan menemukan varietas unggul. Soal pengembangan itu domain pemerintah," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini