Dalam aksi yang diikuti 5.000 orang dari 31 kecamatan tersebut, mereka menuntut agar kesejahteraan tenaga honorer ditingkatkan.
"Perhatikan semua ini media-media yang meliput aksi kami. Kami menyampaikan tuntunan kami," ujar Korlap Aksi Ilham Wahyudi, saat orasi di depan Kantor Pemkab Jember, Jalan Sudarman, Kecamatan Patrang, Senin (26/11/2018).
Tuntutan yang disampaikan Ilham di antaranya mencabut SP (Surat Penugasan) dan menerbitkan SK (Surat Keputusan) Bupati Jember untuk semua GTT/PTT, kemudian mewujudkan janji bupati merealisasikan honor Rp 1,4 juta untuk GTT/PTT Jember. "Atau dengan UMK Jember Rp 2 juta," ungkapnyaer.
Pihaknya juga menuntut agar pemkab mengembalikan GTT-PTT ke sekolah. "Penuhi rasa keadilan semua GTT/PTT tanpa membedakan ijazah, masa kerja dan usia untuk mendapatkan SK Bupati. Akibat keluarnya SP, banyak teman-teman kami jadi korban nyawa, keharmonisan keluarga bahkan perceraian," ungkapnya.
"Libatkan seluruh stakeholder pendidikan, kompetensi penataan SK bupati menjadi wewenang Dispendik, honor patokan UMK daerah, dan desak DPRD panggil bupati revisi kebijakan GTT/PTT," sambungnya.
![]() |
Ilham juga menjelaskan terkait pemberian uang yang tidak jelas peruntukannya ke rekening bank sebagian GTT yang dianggap janggal. "Ini harus diperhatikan," tegasnya.
Mereka juga meminta agar segera diangkat Kepala Dinas Pendidikan definitif serta mengisi kekosongan kepala sekolah. "Hentikan juga diskriminasi, kriminalisasi, dan marjinalisasi GTT/PTT Jember," tandasnya.
Sementara itu, salah satu peserta bernama Yuyun Afi Amalia, GTT SMPN 2 Jombang mengaku aksi ini dilakukan bentuk solidaritas.
"Sebagai solidaritas saya ikut aksi ini. Anak juga dibawa jauh-jauh dari Desa Jombang, Kecamatan Kencong, karena nggak ada yang momong," kata Yuyun.
Ia pun berharap aksi ini menjadi puncak perjuangan para guru honorer dan pemerintah daerah benar-benar bisa memberikan jawaban pasti terkait nasib mereka.
"Semoga doa kami dan harapan ini didengar bu bupati. Kami sayang ibu, tapi kenapa ibu tidak sayang kami? Tolong perhatikan kami," tuturnya penuh harap.
Guru SDN 5 Bintoro Fadli juga berharap agar aksi ini diperhatikan Bupati Jember Faida. "Kami benar-benar berharap adanya perhatian kepala daerah. Karena ini puncak dari harapan kami," tandasnya.
Aksi yang dilakukan ribuan GTT ini pun dikawal Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo. Kapolres menjamin langsung aksi agar tetap damai dan kondusif.
"Setiap warga negara berhak menyampaikan pendapat di depan umum, dan dilindungi undang-undang. Tidak anarkis, dan menghargai hak asasi orang lain. Polisi hadir memberikan rasa aman," kata Kusworo.
Kapolres juga mengingatkan untuk tidak mengumpat dan menyampaikan ujaran kebencian. "Bupati siap menerima, nanti akan dialog langsung agar aspirasi tersampaikan," ucapnya.
Tonton juga 'Ribuan Guru Honorer di Blitar Melakban Mulut':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini