Ketiga desa yang terdampak angin kencang adalah Desa Pundon, Kwaron dan Keras. Salah seorang warga Dusun Nglerep, Desa Kwaron, Heri Sugiono (40) mengatakan, bencana ini diawali dengan hujan deras sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu ia bersama anak dan istrinya sedang berada di dalam rumah. Tiba-tiba saja angin kencang menerjang dari arah timur dan utara. Sapuan angin itu mengakibatkan atap rumahnya beterbangan.
"Anak saya gendong keluar rumah bersama istri. Saya takut tertimpa atap," kata Heri kepada wartawan di lokasi, Sabtu (24/11/2018).
![]() |
Kondisi lebih parah terjadi di rumah Tarmuji (38), warga Dusun Nglerep. Sapuan angin kencang yang hanya berlangsung sekitar 5 menit itu juga membuat bangunan warung semi permanen di depan rumahnya rata dengan tanah.
"Saya sama keluarga lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Anginnya sangat kencang," terangnya.
Sementara itu, puluhan rumah warga lainnya ikut rusak diterjang angin kencang. Angin juga merobohkan sejumlah pepohonan, bahkan 2 mobil warga yang diparkir di jalan desa ringsek tertimpa pohon tumbang.
Supervisor Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang Pepi menjelaskan, berdasarkan informasi awal yang diterimanya, angin kencang juga mengakibatkan kerusakan pada pemukiman warga di Desa Pundon dan Keras.
"Sementara masih kami lakukan pendataan jumlah rumah warga yang terdampak," terangnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini