Begini Cara Pasukan Raider Beribadah di Tengah Kerasnya Latihan

Begini Cara Pasukan Raider Beribadah di Tengah Kerasnya Latihan

Ardian Fanani - detikNews
Jumat, 23 Nov 2018 09:20 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Meski ditempa dengan berbagai latihan berat, ratusan calon pasukan Raider TNI Angkatan Darat (AD) tetap konsisten menjalankan aktivitas ibadah. Seperti halnya yang terlihat saat mereka berlatih di kawasan Geopark Gunung Rante.

"Selama kegiatan latihan mereka tetap menjalankan ibadah. Dimanapun tempatnya. Latihan mereka sangat berat. Tapi saat ibadah ya harus ibadah," ujar Kapten Inf Ranji Sasmita, salah satu pelatih pembentukan pasukan Raider TNI AD kepada detikcom, Kamis (22/11/2018).

Diawali dengan azan dan iqamah, ratusan calon pasukan Raider berjajar rapi menghadap kiblat. Sajadah diganti dengan seragam mereka dan mereka masih dengan mengenakan sepatu. Namun hal ini tetap membuat mereka khusyuk menjalankan salat.


Tak hanya yang beragama Islam saja yang beribadah. Para calon Raider yang beragama nonmuslim juga melakukan ibadah. Lokasinya hanya beberapa meter saja dari jamaah salat.

"Yang muslim salat dan yang Nasrani dan Hindu juga melakukan ibadah di sekitar sini saja," lanjut Ranji.

Begini Cara Pasukan Raider Beribadah di Tengah Kerasnya LatihanFoto: Ardian Fanani

Ranji menegaskan, ibadah yang dilakukan oleh pasukan elit TNI AD ini dibutuhkan agar latihan berjalan lancar. "Kita selalu berharap mencetak pasukan yang elit dan juga relijius. Latihan berat terus jalan, ibadah juga harus nomer satu," tambahnya.

Begini Cara Pasukan Raider Beribadah di Tengah Kerasnya LatihanFoto: Ardian Fanani

Ranji juga menerangkan, saat ini TNI AD menggelar latihan gelombang kedua untuk para calon Raider yang diikuti oleh 500 personel. Selama 84 hari, mereka menjalani berbagai latihan, dimulai sejak tanggal 22 September lalu di Bondowoso dan akan berakhir di Pantai Grajagan Banyuwangi, 14 Desember mendatang.

"Ini kegiatan Satjarkostrad gelombang kedua. Mereka lulus dari sipil dilatih menjadi tentara kemudian diseleksi lagi jasmani rohani dan psikologi kesehatan untuk menjadi pasukan khusus. Dari 6.000 kita seleksi menjadi 500 personel," ungkapnya.


Menurut Ranji, latihannya sendiri berupa jalan kaki dan latihan perang gerilya di hutan, gunung, rawa dan di laut. Setiap harinya, para calon pasukan Raider ini diwajibkan berjalan kaki sepanjang 45 km dan melakukan latihan perang sesuai dengan kondisi alam di Indonesia.

"Peserta ini dari jajaran Jateng dan Jatim, mulai Solo, Malang dan Jember. Ada 4 kompi, satu kompi 125 personel. Latihan di tahap basis aplikasi menyerang suatu tempat, membebaskan tawanan dan kegiatan genting lainnya," pungkasnya. (lll/lll)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.