Pemkot Surabaya mengaku telah menyiapkan 160 stan baru untuk PKL yang selama ini menempati seputaran Jalan Kapasari. Stan-stan itu berada di sebuah lahan seluas 3.800 m2.
Salah satu pedagang, M Muhsin (30), warga Jalan Tambak Dalam, Kelurahan Asemrowo mengaku sudah mulai menempati stan baru tersebut sebelum ricuh terjadi.
"Sebetulnya sudah 4 hari lalu sudah mulai digunakan. Tapi masih banyak pedagang yang belum mau menempati," katanya kepada detikcom, Selasa (13/11/2018).
Muhsin menambahkan, ada pula pedagang yang belum bisa menempati stan baru meski telah mengantongi KTP Surabaya.
"Masih banyak yang belum dapat stan. Katanya nunggu diundi," lanjutnya.
![]() |
Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Genteng Nurtam mengungkapkan dari 160 stan yang tersedia di sentra Gembong Asih, baru sekitar 100 stan yang sudah terisi.
"Disini sudah ditempati 99 stan jualan barang dan 10 stan mamin (makanan minuman, red). Dari rencana yang dibangun sebanyak 260 stan," ujar Nurtam.
Nurtam juga menyebutkan jika sentra PKL Gembong Asih ini telah dilengkapi oleh beberapa fasilitas seperti musala dan toilet.
"Di sini sudah dilengkapi musala, toilet, sambungan listrik, sambungan air, lahan parkir dan bangunan gedung utama dan gedung pendukung untuk para pedagang," tandasnya.
Meski demikian, dari pantauan detikcom, masih ada pedagang barang bekas yang beroperasi di pinggir Jalan Kapasari.
Tadi malam, kericuhan antara PKL dan Satpol PP berbuntut pada penutupan jalan yang dilakukan oleh para PKL dengan meletakkan karung-karung berisi pasir di tengah jalan sehingga kendaraan tak bisa lewat. Namun pagi ini, Jalan Kapasari sudah dapat dilalui seperti biasa. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini