Seminar Rethingking Nationalism tentang bahaya HTI terhadap Ideologi Pancasila digelar Polres Bangkalan, Rabu (7/11/2018) malam kemarin. Seminar itu mengusung mengusung tema "Jangan Suriahkan Indonesia".
Sekjen Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyami) Najih Arromadloni saat menjadi pembicara memberi contoh pemerintah Suriah yang terlambat melakukan antisipasi terkait kelompok-kelompok radikal. Hingga pada puncaknya tahun 2011 adalah menjadi awal kehancuran Suriah.
"Tahun 2010 negara Suriah adalah negara yang paling aman,sejahtera. Tapi 2011 adalah awal kehancuran Suriah. Karena pemerintah Suriah terlambat mengantisipasi kelompok-kelompok radikalisme yang membawa simbol agama seperti ISIS dan HTI," kata Najih Arromadlo.
Dikempatan yang sama, Kapolres Bangkalan AKBP Bobby Tambunan menjelaskan pihaknya menggelar seminar Rethingking Nationalism tentang bahaya HTI terhadap Ideologi Pancasila "Jangan Suriahkan Indonesia", atas keperihatin atas pembakaran bendara organisasi terlarang di Indonesia.
"Acara ini berangkat atas keprihatinan atas insiden pembakaran bendera HTI di Garut, beberapa waktu lalu, ini terus bergulir liar. Sehingga kami khawatir nanti kelompok-kelompok tertentu akan terprovokasi," kata Bobby Tambunan.
Untuk itu, kata Bobby pihaknya sengaja mengundang elemen mahasiswa, ormas Islam sehingga agar semuanya paham tentang bahaya faham khilafah.
"Sengaja kita hadirkan bersama-sama dari elemen mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh agama. Sehingga mereka mengerti apa bahayannya. Apa bahaya paham khilafah itu. Apa bahayanya terdahap ideologi pancasila dan keutuhan NKRI," ujar mantan Kasubdit Jatanras Polda Jatim.
Dengan memahami acaman ideologi khilafah yang dibawa oleh kelompok-kelompok radikal, Bobby berharap seluruh anak bangsa tidak akan mudah untuk terprovokasi.
"Seluruh anak bangsa. Kita akan besatu padu. Kita memelihara rasa persatuan dan kesatuan diantara kita, untuk mempertahankan kesatuan karena NKRI, harga mati" kata Bobby.
Bobby juga meminta agar seluruh elemen untuk tetap waspada tentang ideologi radikal dan menjaga keamanan Indoenesia, khususnya Kabupaten Bangkalan.
"Khususnya di Bangkalan. Jangan sampai ada yang membuat rusuh di Bangkalan. Jangan Suriahkan Indonesia termasuk jangan Suriahkan Bangkalan. Sebab semua sudah tahu jika negara Suriah adalah negara sejahtera, makmur, indah tapi sekarang luluh lantah," jelas Bobby.
Untuk menangkal faham-faham radikal yang bisa memprovokasi masyarakat, pihak kepolisian mengingatkan kepada semua elemen masyarakat dan mahasiswa untuk saling berkomunkasi dan bertukar pikiran agar tidak terjerumus dalam faham radikal.
"Terus bertukar pikaran dan berdiskusi dengan membuka forum dialog. Jika ada kejadian bisa dikomunkasikan terlebih dahulu. Kemudian kita juga melakukan patroli cyber patrol untuk meminimalisir adanya penyebaran berita-berita hate speech dan hoax yang memprovikasi dan mengadu domba diantara kita," terang Bobby. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini