.webp)
"Ludes terbakar empat kelas ini dan satu gudang," kata salah satu saksi yang juga penjaga sekolah, Siti Khoiriah kepada wartawan di lokasi.
Kebakaran itu, kata Siti, api muncul pertama kali di tumpukan kayu bekasbelakang gudang sekolah. Saat itu, lanjut Siti dirinya sedang bangun tidur, di ruang penjaga sekolah, yang berjarak sekitar 50 meter.
"Kejadian sekitar pukul 14.30 WIB. Saya bangun tidur, melihat dari jendela, api sudah mulai muncul ke atas, di tumpukan kayu belakang gudang. Saya takut langsung teriak minta tolong," ucapnya.
Dia mengungkapkan, saat panik dirinya lari ke pos penjagaan mako Brimob Detasemen C Pelopor Sat Brimob Polda Jatim, yang berada di seberang jalan. Saat itu para pelajar sudah pulang sekolah. Hanya beberapa pelajar yang sedang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler basket yang ada di sekolah.
Saat kejadian, suaminya bernama Sugiono (53) sedang keluar. Namun saat kembali, api diketahui sudah membesar merembet ke bangunan sekolah lainnya.
Dari pantauan detikcom, angin membuat api cepat membesar dan membakar kayu rangka atap kelas. Selain itu, api juga membakar isi dalam kelas. Di antaranya meja, kursi dan peralatan belajar mengajar.
Belum diketahui, penyebab kebakaran dan kerugian. Namun sebanyak 7 mobil PMK milik Pemkot Madiun dibantu Depo Pertamina Madiun, berhasil memadamkan api sekitar pukul 17.00 WIB. Tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dalam peristiwa kebakaran ini. Saat ini dari pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.
"Saat ini kita masih lakukan penyelidikan dengan memintai keterangan saksi. Untuk kerugian masih dihitung pihak sekolah," ujar Kasat Reskrim Polresta Madiun AKP Logos Bintoro di lokasi. (fat/fat)
