Menggandeng Forkopimda Kota Kediri, TNI dan pondok pesantren, polisi juga menyoroti perang opini dan berita hoax yang mengiringi.
Polisi juga memberi gambaran dan kronologi pembakaran bendera HTI di Kabupaten Garut beberapa waktu lalu saat Hari Santri Nasional. Hingga sempat menimbulkan ketegangan antara sesama anak bangsa.
"Jadi, polisi telah menangani kasus dan kejadiannya. Mulai dari pembawa bendera HTI, anggota ormas yang membakar hingga anggota cyber patrol polisi yang terus melakukan pengawasan terhadap kabar berita hoax, dan adu domba terkait tragedi pembakaran bendera tersebut," kata Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Haryadi di aula Mapolres Kediri Kota, Jalan KDP Slamet Kota Kediri, Senin (29/10/2018) malam.
Banyaknya perang opini di medsos, jelas dia, terkait pembakaran bendera di Garut dalam momentum Hari Santri Nasional beberapa waktu lalu, dipandang perlu langkah nyata bagi Forkopimda Kota Kediri.
"Perang opini dan pendapat terkait kejadian tersebut sangat berbahaya, untuk itu perlu tindakan nyata dari Forkopimda, TNI dan Polri menyikapi hal ini agar tidak berlarut," imbuhnya.
Sementara Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sebab, menurut Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri, Indonesia, Kota Kediri khususnya adalah keberagaman, perbedaan. Mulai dari suku, agama, ras, namun semuanya tetap satu, Indonesia. Untuk itu saling menghormati, tidak saling menganggu, justru saling membantu dan berbagi terhadap sesama adalah yang paling dibutuhkan saat ini.
"Terima kasih Polri-TNI, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama Kota Kediri yang tetap menjaga Kota Kediri aman, nyaman, kondusif guyub rukun dalam keberagaman sehingga masyarakat bekerja dan beribadah dengan tenang," jelas Mas Abu.
Pengasuh Ponpes Al Amin Ngasinan Kediri KH Anwar Iskandar juga memberikan ultimatum kepada pihak maupun oknum yang ingin menghancurkan NKRI, agar segera meninggalkan Indonesia.
"Jangan coba-coba mengubah, menganggu dasar negara, kesatuan bangsa dengan faham kalian, karena nyawa pun kami berikan demi keutuhan NKRi," ungkap Kiai Anwar.
Selain Kapolres Kediri Kota, Dandim 0809 Kediri Letko. Kav Dwi Agung, Kejaksaan Negeri Kota Kediri, para kiai sepuh, ormas, mahasiswa dan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama Kota Kediri juga hadir dalam acara tersebut. (fat/fat)











































