Ada yang berlari menyelamatkan diri ke ruang terbuka, ada yang menjerit-jerit meminta pertolongan karena terjebak di dalam rumah. Bahkan sebagian dari mereka sudah bergelimpangan di reruntuhan dan di jalanan.
Suara sirine yang terus meraung juga membuat suasana terdengar semakin kacau. Beruntung beberapa saat kemudian, jajaran petugas dari BPB-Linmas, Satpol-PP, Tagana dan Basarnas segera berdatangan. Warga pun langsung dievakuasi ke ruang terbuka dan dibangunkan tenda sementara.
"Pak, tolong anakku pak masih di dalam rumah. Selametno pak," kata seorang ibu sambil terus menjerit menangis kepada petugas.
Sementara itu, anggota PMK dibantu Kepolisian dan TNI serta Dinas Perhubungan terlihat membongkar puing-puing bangunan demi mencari korban yang tertimbun. Sedangkan anggota PMI dan Dinkes sibuk mengobati dan memisahkan korban yang terluka dan selamat untuk dilakukan pendataan.
"Aduh, aduh, kepalaku terus mengeluarkan darah pak. Tolong perban, perban," rintih warga lainnya meminta pertolongan.
Tentu saja semua kejadian tersebut tidak benar-benar terjadi sebab ini hanyalah bagian dari simulasi dan mitigasi menghadapi gempa yang diadakan Pemkot Surabaya di RW III, Kelurahan Dupak, Surabaya.
![]() |
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, meskipun potensi gempa di Surabaya kecil, tetapi warga harus tahu apa yang diwaspadai dan bagaimana caranya mengantisipasi.
"Karena itu, kita melatih kepada mereka supaya tahu cara-caranya. Kalau ada bencana gempa apa yang harus dilakukan, apa saja yang perlu diselamatkan dan hal-hal yang harus dilakukan pasca bencana," kata Eddy kepada detikcom, Minggu (28/10/2018).
![]() |
Eddy menambahkan, bukan sekali ini saja Pemkot Surabaya menggelar simulasi yang melibatkan warga, namun ini adalah agenda yang rutin dilakukan sebulan sekali. Bahkan pihaknya juga turun langsung ke lapangan, entah itu di sekolah, perusahaan atau pusat perbelanjaan di Surabaya.
"Jika semakin banyak masyarakat yang paham bagaimana menghadapi situasi bencana, maka diharapkan nantinya semakin sedikit potensi kerugian yang ditimbulkan," harapnya.
Sementara itu, Ketua RW III Kelurahan Dupak Surabaya Sudari Anto mengatakan warga yang terlibat dalam simulasi menyambut positif dan antusias yang digelar Pemkot. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat kini punya persiapan, apa saja yang harus dilakukan jika terjadi bencana seperti gempa.
"Kita tidak mengharapkan terjadinya bencana gempa. Namun demikian, kita tetap antisipasi jika terjadi bencana di wilayah kita," tutur Sudari.
Saksikan juga video 'Pemprov DKI akan Hadirkan 'Dufan Bencana' buat Anak-anak':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini