"Antisipasinya kita akan mengamankan lah pasti, kan pengguna jalan juga banyak. Agar semua bisa berjalan dengan baik. Karena kan banyak orang mau ke pasar, mau sekolah, mau kerja," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi detikcom di Surabaya, Jumat (26/10/2018).
Namun, Barung mengimbau sebaiknya masyarakat Muslim Surabaya tidak terprovokasi dengan hal ini. Juga, tak ikut-ikutan turun ke jalan menggelar aksi.
"Pemberitahuan itu ada, tapi kan kemarin sudah dikumpulkan oleh bapak kapolda untuk tidak usah terprovokasi dengan keadaan, tidak usah turun ke jalan," lanjut Barung.
Sebelumnya, kemarin (25/10) Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan telah mengumpulkan sejumlah pimpinan Organisasi Masyarakat (Ormas) di Jatim. Dalam acara tersebut, kapolda mengatakan tujuannya ingin mendengar secara langsung aspirasi para ulama.
"Sebenarnya kami ingin menyampaikan aspirasi dari para ulama, para kiai, masyarakat Jatim terkait masalah yang di Jawa Barat. Kami cepat menampung aspirasi-aspirasi yang ada di masyarakat Jawa Timur," kata Luki
Kapolda juga menyarankan agar umat Muslim tidak mudah terprovokasi hingga turun ke jalan. Luki menyarankan masyarakat agar menyerahkan masalah ini ke pihak kepolisian.
"Serahkan masalah ini kepada aparat kepolisian. Dan kepada aparat yang bekerja, mudah-mudahan permasalahan yang ada saat ini bisa diredam," harap jenderal bintang dua ini.
Simak Juga 'Aksi Bela Tauhid, TGB: Jangan Terjadi Benturan':
(fat/fat)











































