Hal itu terkuak setelah petugas dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim mengecek 6 sumur warga di Dusun Panjer. Pengecekan dilakukan secara manual, yakni melihat warna air dan baunya.
Staf Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Jatim Nugroho mengatakan, dari 6 sumur yang diperiksa, hanya 2 yang airnya berbau minyak cukup menyengat. Salah satunya sumur milik Khoirudin (35).
Namun, pihaknya belum bisa memastikan jenis minyak yang mencemari sumur warga tersebut.
"Di air sumur memang kami temukan adanya minyak. Terkait jenisnya apa, masih harus diteliti lebih dalam," kata Nugroho kepada wartawan di lokasi, Senin (22/10/2018).
Selain itu, petugas ESDM juga mengambil sampel air dari sumur warga yang tercemar BBM. Sampel akan diteliti untuk menentukan jenis minyak.
"Hasil penelitian laboratorium akan keluar dua minggu kedepan. Nanti juga kami padukan dengan hasil lab DLH (Dinas Lingkungan Hidup)," ujarnya.
Setelah melakukan pengecekan, Nugroho menyimpulkan tak ada sumber minyak bumi di Dusun Panjer. Dengan begitu, BBM yang mengontaminasi sumur warga bisa dari SPBU Sawahan, atau sumber lain.
"Karena Dusun Panjer termasuk daerah vulkanik yang banyak rekahan sehingga tidak dapat menyimpan minyak," terangnya.
Tercemarnya air sumur di belakang rumah Khoirudin (35), warga Dusun Panjer ini terjadi sejak sebulan lebih. Namun, penjual nasi pecel itu baru menyadarinya 7 hari yang lalu.
Saat itu, dia terpaksa menimba secara manual air di sumurnya. Ternyata air sumur itu berwarna hijau dan beraroma seperti Pertalite. Bahkan air yang terkontaminasi BBM itu bisa terbakar jika disulut dengan api.
Sejak saat itu, Khoirudin tak berani menggunakan air sumur untuk mandi, mencuci, minum maupaun memasak. Untuk mandi dan mencuci, dia beralih ke air PDAM. Sementara untuk minum dan memasak, dia membeli air minum kemasan.
Kondisi serupa juga terjadi di sumur warga Dusun Panjer lainnya. Hanya saja air sumur warga lainnya tak sampai terbakar jika disulut dengan api. Diduga kandungan minyak di air sumur warga tak sebanyak di sumur Khoirudin.
Sumber pencemaran itu diduga kuat akibat rembesan tangki pendam SPBU Sawahan. Jarak pompa bensin ini tak sampai 100 meter dari sumur Khoirudin.
Selain itu, kasus serupa pernah terjadi setahun yang lalu. Air tanah di rumah warga yang berjarak sekitar 50 meter dari SPBU Sawahan, mendadak berbau BBM. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini