Kapolsek Waru Kompol Muhammad Fathoni membenarkan telah terjadi bentrok antara warga lokal dan warga pendatang dari NTT. Menurut Fathoni, situasi dan kondisi di Tambak Sawah dengan cepat bisa dilerai dan dikendalikan.
"Kami evakuasi untuk menghindari korban dan kerusakan lebih lanjut di antara dua kubu," kata Fathoni kepada detikcom, Minggu (22/10/2018).
![]() |
Dari informasi yang dihimpun, bentrokan berawal dari sekelompok oknum warga pendatang asal NTT melakukan penyerangan rumah Haji Tamyis pada Sabtu (21/10/2018) sekitar pukul 21.00 WIB. Penyerangan itu menyebabkan kaca depan rumah Haji Tamyis mengalami kerusakan.
Mengetahui hal itu, warga setempat tanpa dikomando langsung melakukan serangan balik kepada sejumlah warga pendatang. Kalah jumlah, mereka kemudian terdesak dan berlarian menyelamatkan diri ke rumah seorang warga lokal.
Mendapat laporan adanya bentrok, polisi kemudian mendatangi lokasi dan meredam emosi warga lokal. Sedangkan sejumlah warga pendatang yang berlindung di rumah warga berhasil dievakuasi.
"Yang kami evakuasi saat menyelamatkan diri dari sebuah rumah warga lokal 15 orang. Sedang total yang kami evakuasi di mapolsek sekitar 30 orang," kata Fathoni.
Belum jelas apa penyebab bentrokan tersebut. Saat berita ini ditulis, puluhan warga pendatang asal NTT masih berada di mapolsek untuk menjalani pemeriksaan dan keterangan lebih lanjut.
"Masih kita lidik lebih lanjut. Saat ini tercatat dari mereka (warga pendatang) ada 4 orang mengalami luka sabetan sajam," tandas Fathoni.
Simak Juga 'Anies Perintahkan Pendatang untuk Patuhi Aturan':
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini